PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar memberikan dukungan terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bengkalis. Nilai investasi pembangunan PLTS tersebut sebesar Rp38 triliun dari Calypte Holding yang berpusat di Singapura.
Orang nomor satu di Provinsi Riau ini mengatakan, investasi energi terbarukan di Bengkalis ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan Perusahaan Listrik Negara (PLN), termasuk kepentingan swasta.
“Rencananya akan dibangun di Bengkalis dengan lahan kurang lebih 2.000 hektare. Kapasitasnya besar yakni hingga 1.500 megawatt (MW) yang bisa dimanfaatkan untuk Provinsi Riau dan Singapura,” ucap Syamsuar usai memimpin rapat pembahasan rencana Pembangunan PLTS di Kantor Gubernur Riau, Selasa (6/6).
Dalam perencanaan, Gubri mengatakan, pembangunan PLTS ini akan memerlukan anggaran Rp38 triliun. “Pengerjaannya dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai pada tahun 2028. Saat ini sedang mempersiapkan perencanaan,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, pembangunan PLTS ini mendapatkan dukungan penuh dari Bupati Bengkalis, pihak PLN, dan ATR/BPN Riau. “Program ini bukan hanya untuk kepentingan Singapura yang akan memanfaatkannya, tapi termasuk juga kepentingan Indonesia dan juga Riau,” terangnya.
Gubri menegaskan akan mendukung pembangunan PLTS yang menurutnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “PLTS ini adalah proyek besar dan nanti akan memerlukan banyak tenaga kerja, sekaligus akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jadi kita siap mendukung,” tegasnya.
Pihak Calypte Holding, Iskandar menerangkan mereka telah melakukan survei di beberapa lokasi di wilayah Bengkalis dan melakukan pengukuran serta penilaian terhadap kondisi lahan di Bengkalis.
“Kondisi lahannya cukup bagus secara radiasi dan kontur lahan. Jadi bisa dilanjutkan tahap berikutnua, yaitu pelaksanaan prastudi kelayakan,” katanya.
“Direncanakan dimulai pada pekan kedua bulan Juni ini. Di akhir Juni telah selesai dengan studi kelayakannya dan akan dilanjutkan dengan proses administrasi untuk perizinan di tingkat daerah maupun di tingkat pusat nantinya,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Gubri, PLTS di Pulau Bengkalis akan selesai Desember 2027.
“Jadi harapannya pembangkit baru di Bengkalis akan dapat beroperasi di Januari 2028 nantinya. Dengan kapasitas 1.500 megawatt tersebut akan mampu menjadi tulang punggung baru bagi Pulau Sumatera khususnya,” lanjutnya.
Dikatakan Gubri, proyek ini akan menampung sebanyak 5.000 tenaga kerja.
“Kita akan merekrut anak-anak lulusan SMK ataupun anak tahun terakhir SMK yang akan dilakukan training dan pendidikan oleh expert dari partner kita yaitu CGNE yang berpusat di Cina dan merupakan BUMN terbesar keempat di Cina saat ini,” jelasnya.(adv/sol)