PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Umat muslim bakal merayakan Iduladha pada akhir Juni ini. Pada momen ini, keperluan akan pasokan hewan ternak sapi maupun kambing bakal lebih banyak dari biasanya. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Riau diminta mempersiapkan segala sesuatunya.
Seperti menjaga pasokan hewan kurban tetap stabil hingga memastikan kesehatan hewan yang masuk.
Permintaan ini sebagaimana diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Riau Zulfi Mursal yang membidangi peternakan. Dikatakan Zulfi, dari laporan yang diterima, Pemprov Riau melalui Dinas Perternakan (distanak) sudah mulai melakukan kontrol terhadap pasokan dan kesehatan hewan kurban. Meski begitu, pihaknya tetap meminta agar pantauan tersebut tetap diintensifkan hingga pelaksanaan Iduladha.
“Pasokan hewan kurban masuk ke Riau harus terkontrol. Kemudian pasokannya juga harus dipastikan tidak berkurang. Kami berharap pantauan serta peran aktif koordinasi segala sesuatu dengan segala lini untuk dapat berkerja sama. Untuk Iduladha ini,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, politisi PAN ini turut menyinggung perihal penyakit hewan ternak yang belakangan sempat marak seperti penyakit sapi ngorok. Khusus untuk ini, Distanak Riau diminta untuk selalu melakukan pantauan dan berkoordinasi dengan daerah, mana yang terpapar dan masuk dalam zona merah diharapkan dapat diverifikasi kembali.
“Kalau daerah putih bisa ke putih. Datanya itu ada di pemprov. Kami berharap masyarakat tidak sulit mendapatkan hewan kurban bisa mengontrol dan menjamin kesehatan hewan kurban,” ujarnya.
Diketahui, keperluan hewan kurban di Riau untuk Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah atau tahun 2023 mencapai 49.367 ekor. Sedangkan ketersediaan hewan kurban 51.688 ekor. Jadi, ketersediaan hewan kurban seperti sapi dan kerbau di Bumi Lancang Kuning masih aman. Hanya saja untuk kerbau hanya terdapat di Kabupaten Kuantan Singingi dan Kampar.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau Herman mengatakan, jika pihaknya sudah melakukan rapat bersama Dinas Peternakan kabupaten kota membahas ketersediaan hewan kurban di daerah. “Laporan dari kabupaten kota, ketersediaan hewan kurban di Riau terdapat 51.688 ekor, sedangkan keperluan hewan kurban diprediksi mencapai 49.367 ekor. Artinya stok atau ketersediaan hewan kurban di Riau tahun ini aman,” kata Herman.
Herman menjelaskan, dari ketersediaan 51.688 ekor hewan kurban tersebut, 30 persen merupakan sapi lokal. Sementara sisanya didatangkan dari luar Provinsi Riau, seperti dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa Timur.
Dengan ketersediaan hewan kurban cukup maka diharapkan dapat menekan harga hewan kurban di Provinsi Riau. “Kalau hewan kurban stoknya aman, maka kita bisa melakukan pengendalian harga sapi untuk keperluan sapi kurban,” terangnya.(adv/nda)