PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sejumlah pedagang yang menyewa stan di Riau Expo, merasa rugi. Sebab, kegiatan yang digelar di halaman belakang rumah dinas Gubernur Riau ini, sepi pengunjung.
Hal itu diakui oleh Novi (35), salah seorang pedagang atribut olahraga. Katanya, sejak awal dibukanya Riau Expo pada Sabtu (3/11) malam, penjualannya sangat minim. “Sepi pengunjung. Beda sama yang di Mal SKA tahun lalu,” kata Novi saat ditemui di lokasi, Senin (5/11) petang.
Dia menjelaskan, hasil penjualannya belum mampu menutupi biaya yang dikeluarkan untuk menyewa stan. Untuk stan yang disewa kata dia, harganya mencapai Rp5 juta. Harga itu untuk sewa dari awal, hingga berakhirnya pergelaran Riau Expo.
‘’Dari pagi sampai petang ini, belum ada yang beli. Kalau begini, kan rugi kita. Tak sebanding dengan biaya sewa tempat,” ujarnya.
Sama halnya yang dirasakan oleh salah satu perusahaan kertas yang juga menyewa stan di Riau Expo. Menurut petugas yang menjaga stan, kondisi Riau Expo tahun ini jauh lebih sepi dibanding tahun lalu di Mal SKA.
“Sepi. Malam pembukaan saja sepi. Tadi malam (kemarin, red), pukul 21.00 WIB, kita sudah tutup karena tak ada orang lagi. Kalau dulu, sampai tengah malam, masih ramai orang,” kata penjaga stan yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Saparudin Koto yang merupakan salah seorang pengunjung Riau Expo, juga merasakan hal yang sama. Dirinya menyayangkan kondisi Riau Expo yang sepi pengunjung. Hal ini kata dia, bisa membuat pedagang yang menyewa stan di lokasi merugi.
Menurut dia, sepinya pengunjung dipicu karena minimnya publikasi. Informasi terkait adanya Riau Expo, tak sampai ke masyarakat. “Orang banyak yang tak tahu kalau ada Riau Expo,” ujarnya.
Selain itu kata dia, lokasi diadakannya Riau Expo juga tak strategis. Banyak masyarakat, yang enggan masuk ke lingkungan rumah dinas gubernur. “Letaknya di dapur rumah gubernur. Kalau masyarakat biasa, segan-segan masuk ke sini,” ujar dia.
Berdasarkan pantauan Riau Pos pada Senin petang, memang sepi pengunjung. Di tenda utama, terlihat beberapa blok tempat berdirinya stan, tak terisi. Begitu juga tenda-tenda di bagian halaman belakang, yang tak terisi.
Kepala DPM-PTSP Riau, Evarefita mengakui bahwa ada beberapa stan yang tidak terisi. Namun dia tak mengetahui secara pasti apa penyebabnya. Sebab kata dia, stan dikelola oleh ivent organizer (IO). DPM-PTS hanya sebagai fasilitator.
“Dalam hal penjualan stan, kita serahkan kepada IO secara langsung. Sebenarnya IO yang mengerjakan. Kita juga tak mendanai untuk pengadaan stan,” kata Evarefita.
Dia menduga, stan yang kosong itu, awalnya sudah di-booking oleh pelaku usaha, namun tak jadi disewa. “Jadi itu, stan yang ada, mungkin pada awalnya sudah dipesan, namun tidak mereka tempati. Memang ada yang sudah pesan, tapi tidak jadi ikut,” katanya.
Ditanya soal harga per stan, Evarefita menyebutnya bervariasi. Mulai dari harga ratusan ribu rupiah, hingga jutaan rupiah. Dia tak merincikan seperti harga dan bentuk stan yang tersedia.
Terkait dengan sepinya pengunjung, Evarefita mengajak masyarakat untuk beramai-ramai mendatangi Riau Expo. Sebab, selain menampilkan banyak pameran, ada juga iven-iven yang digelar di lokasi.
“Kita imbau masyarakat untuk hadir, dan menikmati apa yang diadakan di sana. Apalagi nanti akan ada konser musisi nasional, seperti Anji. Setiap malam ada juga kegiatan. Seperti festival band,” kata Evarefita.
Diketahui, Riau Expo telah dibuka sejak Sabtu (3/11) malam. Kegiatan yang diselenggarakan oleh DPM-PTSP ini, akan digelar hingga 9 November mendatang.(dal)