Lalu saat ini terdapat 1.070 kasus positif aktif. Ini menunjukkan terjadi penurunan 2.685 kasus positif aktif harian dibanding awal PPKM level 4. Sementara untuk kasus meninggal kini terdapat total 1.151 kasus. Bertambah 424 kasus meninggal dunia sepanjang penerapan PPKM level 4.
Wali Kota (Wako) Pekanbaru H Firdaus, Senin (6/9) mengatakan, dari evaluasi yang dilakukan Kota Pekanbaru saat ini berada pada indikator PPKM level 3.
"Dari evaluasi kita tadi alhamdulillah kita sudah berada di indikator level 3. Dan juga evaluasi dari pusat kemarin melalui Menko Ekonomi, Pekanbaru tidak lagi masuk dalam level 4," jelasnya usai memimpikan rapat evaluasi PPKM level 4 di perkantoran Tenayan Raya.
Meski begitu, dia tak mau mendahului apa yang akan jadi ketetapan pemerintah pusat. Kepastian PPKM di Pekanbaru turun level atau tidak tetap diputuskan pusat.
"Tapi sekali lagi ini baru data sementara. Akuratnya nanti adalah evaluasi Satgas Covid Nasional dan akan ditindaklanjuti dengan ipmendagri mulai besok (hari ini, red), " jelasnya.
Jika PPKM di Pekanbaru turun ke level 3, pihaknya kata Firdaus sudah menyiapkan surat edaran (SE) pengaturan tentang PPKM level 3.
"Hasil akhirnya pengumuman nanti (kemarin, red) malam. Besok (hari ini, red) kita keluarkan SE," urainya.
Apa hal baru yang diatur jika PPKM di Pekanbaru turun ke level 3? Mengingat, pada perpanjangan PPKM level 4 yang berlaku di dua pekan terakhir, sektor ekonomi sudah banyak yang dilonggarkan.
Tempat usaha dan sektor-sektor ekonomi di Kota Pekanbaru sejak 23 Agustus lalu mendapatkan kelonggaran untuk beroperasi. Kegiatan pusat perbelanjaan, perdagangan, dan mal buka hingga pukul 20.00WIB dengan kapasitas pengunjung 50 persen dan menerapkan Prokes ketat. Hanya saja, penyekatan jalan memang masih diterapkan secara ketat dan pembelajaran tatap muka (PTM) belum boleh dilakukan dua pekan terkahir. Serupa dengan perpanjangan penerapan PPKM level 4.
Menjawab hal ini, Firdaus menyebut, penurunan ke level 3 ini hanya sedikit berbeda dengan perpanjangan terakhir pada PPKM level 4. "Agar kita bisa menggerakkan ekonomi lebih cepat dan pendidikan untuk anak-anak kita diselenggarakan lebih baik, maka kita harus turun ke risiko rendah. Mencapai yang tidak terdampak. Sekolah kita akan buka, karena mendikbud mengamanahkan pada kepala daerah di level 3 untuk bisa tatap muka terbatas," jelasnya.
Pihaknya menargetkan setelah Pekanbaru diturunkan ke PPKM level 3, dalam dua pekan ke depan bisa mencapai penurunan ke level 2. "Ada enam indikator yang harus kita penuhi. Dari enam itu baru satu kita masuk di indikator level 2. Jumlah BOR kita sudah di bawah 30 persen," ungkapnya.
Di luar BOR, beberapa indikator yang harus dipenuhi agar Pekanbaru bisa mencapai PPKM level 2 adalah angka penurunan satu pekan di kisaran 20 sampai 50 kasus. Sementara saat ini Pekanbaru masih di angka 80 kasus.
Kemudian tracing terhadap kasus positif harus 1 berbanding 14. Yakni satu kasus positif baru dilakukan tracing terhadap 14 orang kontak erat. Di Pekanbaru saat ini tracing baru di angka 1 berbanding 7,8. "Jadi kita harus tingkatkan tes dan tracing. Artinya dua pekan ke depan kita berusaha mencapai indikator level 2," tuturnya.
Untuk mencapai hal itu, Wako Pekanbaru menekan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat tetap menjadi kunci utama menahan penyebaran Covid-19. "Kemudian penyekatan untuk pencegahan dari hulu. Pembatasan pergerakan masyarakat untuk yang tidak esensial kita usahakan, " kata dia.
Di Pekanbaru juga saat ini hanya empat dari 15 kecamatan yang masih berstatus zona merah. Keempat kecamatan itu yakni Bina Widya, Senapelan, Sukajadi dan Payung Sekaki. Kemudian, delapan kecamatan masuk zona oranye. Yakni Bukit Raya, Limapuluh, Marpoyan Damai dan Pekanbaru Kota, Rumbai, Sail, Tenayan Raya dan Tuah Madani. Lalu Kecamatan yang masuk zona kuning yakni Kulim, Rumbai Barat dan Rumbai Timur. Kemudian ada 46 kelurahan dari 83 kelurahan masih zona merah. Kondisi ini memperlihatkan penurunan dari pekan sebelumnya yakni 50 kelurahan.
Meski kasus menurun, pihaknya tetap mewaspadai masih adanya empat kecamatan zona merah. "Karena itu kita harus hati-hati melakukan pergerakan masyarakat. Kemudian akan berdampak pada pergerakan masyarakat di jalan protokol. Artinya penyekatan tetap jadi strategi pengaturan pergerakan masyarakat," tegasnya.(ted)
Laporan SOLEH SAPUTRA dan M ALI NURMAN, Pekanbaru