"Pemerintah selalu memastikan safety, quality, dan efficacy untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh. Semua sudah melalui proses evaluasi oleh Badan POM dan rekomendasi dari ITAGI, WHO, dan para ahli. Semua merk vaksin berkhasiat untuk melindungi. Jadi, masyarakat tidak perlu memilih-milih. Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang saat ini tersedia," tuturnya.
Sementara, hingga 5 September 2021 telah disuntikkan sebanyak 105,7 juta dosis vaksin kepada masyarakat. Sebanyak 66,78 juta orang atau 32,07 persen dari target vaksinasi telah menerima dosis pertama dan 38,22 juta orang atau 18,35 persen telah menerima dosis kedua. Selain itu, vaksinasi dosis ketiga sebagai booster kepada tenaga kesehatan juga telah dilakukan kepada 713.068 orang. Untuk vaksinasi anak usia 12-17 tahun, sebanyak 2,77 juta anak telah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 1,9 juta anak telah menerima dosis kedua.
Dia menyebut, kondisi RI saat ini telah ada di jalur yang tepat dan sesuai target. Jumlah vaksinasi Indonesia berada di peringkat ke-6 dunia. "Tapi kita harus tetap berupaya keras untuk percepatan vaksinasi, terutama untuk penduduk usia lanjut. Pemerintah akan terus merumuskan strategi percepatan untuk melindungi kelompok tersebut," jelas Ketum Partai Golkar itu.
Setelah melakukan vaksinasi pada tenaga kesehatan dan petugas publik, saat ini pemerintah bekerja ekstra untuk melakukan vaksinasi kepada penduduk usia lanjut usia dan masyarakat umum, khususnya usia di atas 12 tahun termasuk ibu hamil. Akselerasi vaksinasi itu diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri masyarakat untuk beraktivitas kembali dan menggerakkan roda perekonomian. Dampak positif dari percepatan vaksinasi dan penerapan PPKM telah terlihat dengan adanya penurunan jumlah kasus aktif dan penurunan kasus tingkat sedang hingga berat.
Tingkat kesembuhan nasional mencapai 92,8 persen, yang berarti lebih besar dari tingkat kesembuhan global sebesar 89,4 persen. Jumlah kasus aktif nasional juga menurun 65,3 persen dibandingkan awal PPKM leveling di 9 Agustus lalu dan BOR nasional dalam seminggu ini juga terjadi penurunan 76 persen.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi mengatakan secara umum jika dilihat dari variabel-variabel terkait penetapan PPKM maka diseluruh provinsi tidak adalagi kabupaten/kota yang termasuk dalam zona merah namun yang ada hanya zona oranye, kuning, dan hijau.
"Termasuk Kota Pekanbaru," terangnya.
Ia mengungkapkan bahwa penurunan kasus Covid-19 di Provinsi Riau tidak terlepas dari kemampuan bersama. Terutama masyarakat yang telah mengikuti aturan-aturan PPKM yang pada beberapa kondisi memang menyulitkan. Namun setelah PPKM diberlakukan PPKM level 4 terjadi penurunan kasus yang luar biasa drastis.
"Mobilisasi masyarakat pun berkurang drastis ini terbukti dari data mobilisasi kendaraan roda dua dan empat terutama di Provinsi Riau yang rata rata sehari bisa mencapai 200.000 pergerakan terutama Pekanbaru namun sekarang dibawah 20.000 pergerakan," ujarnya.
Ancang-Ancang Pekanbaru Terapkan PPKM Level 3
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru mengambil ancang-ancang untuk menerapkan penurunan level PPKM dari level 4 ke level 3. Ini merujuk pada penurunan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang terus menurun.
PPKM level 4 di Pekanbaru sudah diterapkan sejak 26 Juli lalu dan melalui beberapa kali perpanjangan. Untuk perpanjangan terakhir selesai Senin (6/9) kemarin. Sesuai dengan saat diterapkan dan perpanjangan, kelanjutan PPKM level 4 di Pekanbaru secara resmi akan disampaikan oleh pemerintah pusat.
Jika dirunut, sejak akhir Juli hingga saat ini, penerapan PPKM memang akhirnya bisa menurunkan angka harian kasus positif aktif. Dari data Sabtu (24/7), yakni hari saat PPKM level 4 di Pekanbaru resmi diumumkan dan dua hari kemudian berlaku, total kasus positif Covid-19 sudah menyentuh angka 37.233 kasus. Dari jumlah ini 3.755 kasus aktif masih dalam penanganan. Terdapat pula 727 orang meninggal akibat Covid-19.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada Senin (6/9), total konfirmasi berada di angka 50.649 kasus. Atau terjadi penambahan 13.416 kasus positif Covid-19 selama PPKM level 4.