Pekanbaru PPKM Level 3, Ini 23 Daerah Luar Jawa Bali PPKM Level 4

Nasional | Senin, 06 September 2021 - 21:01 WIB

Pekanbaru PPKM Level 3, Ini 23 Daerah Luar Jawa Bali PPKM Level 4
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (DOK.RIAUPOS.CO)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan COVID dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menyampaikan, 23 kabupaten/kota masih memberlakukan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Dimulai 7-20 September 2021. Pekanbaru tidak disebutkan, sehingga, Ibukota Provinsi Riau resmi turun level 3.

Informasi ini diungkapkan Menko Perekonomian yang juga Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto. Disampaikannya dalam konferensi pers Evaluasi dan Penerapan PPKM secara daring, Senin (7/9/2021).


“Luar Jawa-bali dilakukan perpanjangan PPKM yaitu PPKM level 4 diterapkan di 23 kabupaten/kota yang sebelumnya adalah 34 kabupaten/kota,” ungkapnya.

Dijelaskan secara rinci, 23 kabupaten/kota dimaksud adalah Banda Aceh, Aceh Tamiang, Aceh Besar, Kota Jambi, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kabupaten Kotabaru, Kota Palangkaraya, Kota Balikpapan, Kutai Kartanegara dan Mahakam Ulu.

Kemudian di Kalimantan Utara di Kota Tarakan, Bangka Belitung di Bangka, Sulawesi Selatan di Makassar kemudian juga Sulawesi Tengah di Kota Palu dan Poso, Sumatera Barat di Kota Padang. Lalu Kota Medan, Kota Sibolga dan Mandailing Natal. Kemudian juga NTT di Kupang, Bolaang dan Manokwari.

Dari 23 daerah tersebut, Pekanbaru tidak termasuk. Karena masuk dalam PPKM Level 3 yang diterapkan bersama 313 kabupaten/kota. Jumlah ini naik dari sebelumnya di 303 kabupaten kota. Sedangkan untuk PPKM Level 2 diterapkan pada 49 kabupaten/kota atau sama dengan sebelumnya.

Lebih lanjut Menko Airlangga menyebutkan kasus aktif di luar Jawa-Bali menurun dan berkontribusi 60 persen terhadap kasus COVID-19 secara keseluruhan. Namun tingkat kesembuhan luar Jawa-Bali baru 90 persen, sedikit di bawah nasional yang sebesar 94 persen. Sedangkan untuk kasus kematian di luar Jawa-Bali yang lebih baik dibandingkan nasional yakni 2,99 persen.

“Kalau kita lihat dari Sumatera kontribusi terhadap kasus yang 14,63 persen, kesembuhannya 88,87 persen, fatality rate-nya 3,39 dan perkembangan kasus aktifnya antara 9 Agustus sampai 4 September minus turun menjadi 50,69 persen,” bebernya.

Kemudian Nusa Tenggara kontribusi terhadap kasus secara nasional 2,1 persen dengan tingkat kesembuhannya 93,83 persen, fatality rate 2,27 persen dan kasus aktifnya 2,18 persen atau turun 73,76 persen. Lalu, Kalimantan berkontribusi 8,08 persen dengan tingkat kesembuhan 91,79 persen, fatality rate 3,11 persen dan perkembangan kasus turun 64,45 persen.

“Pulau Sulawesi kontribusi terhadap nasional terhadap kasusnya adalah 5,46 persen, kesembuhannya 91,78 persen, fatality rate 2,55 persen dan terkait dengan penurunan kasus aktif adalah minus 62,39 persen,” jelas Airlangga.

Adapun untuk Maluku-Papua presentasi kasusnya sebanyak 1,97 persen dengan tingkat kesembuhan di bawah nasional yaitu 82,04 persen, lalu fatality ratenya sedikit lebih baik 1,55 persen serta kontribusi terhadap nasional di kasus aktifnya 8,6 persen dengan penurnan inus 28,77 persen.

Editor: Eka G Putra

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook