DUMAI (RIAUPOS.CO) - Upaya penanganan Karhutla terus dilakukan. Di Dumai, tim Manggala Agni melakukan proses pendinginan. Sedangkan proses pemadaman sudah selesai. Hal ini terlihat jelas saat Riau Pos turut melakukan pemantauan udara bersama tim KLHK, selasa (5/2) dengan Heli Bell 412 PK-DAS KemenLHK.
Nyaris tidak ada api di sepanjang pemantauan, yang tersisa hanya asap mengepul di beberapa titik saja. Di lokasi Mumugo, Rohil, bersih. Asap pun tak ada, yang terlihat hanya hamparan lahan berwarna coklat, pohon-pohon mati hangus terbakar. Begitu juga di Bangsal Aceh dan Medang Kampai.
Sisa kebakaran juga terlihat menghampar luas di permukaan Pulau Rupat. Asap mengepul di beberapa titik. Dari jarak terbang yang rendah, nampak tim manggala agni sibuk melakukan pendinginan, yakni menyemprotkan air ke ceruk gambut paling dalam atau tunggul-tunggul bawah tanah yang masih mengepulkan asap.
Di Batu Bintang, Dumai Timur, tim Manggala Agni juga masih sibuk melakukan pendinginan. Lahan yang terbakar masih terasa hangat di kaki meski sepatu tebal. Sementara debunya berterbangan, tambah lagi asap yang masih mengepul.
Kendala besar, yakni minimnya sumber air, bisa diatasi dengan membuat embung di beberapa titik. Lahan seluas 5 hektare di kawasan Bukit Bintang ini diperkirakan akan selesai pendinginan selama sepekan.
’’Banyak titik di Batu Bintang ini, tapi tinggal pendinginan. Pemadaman sudah tidak ada lagi. Biasanya sepekan baru selesai pendinginan. Kami harus membuat embung untuk sumber air, ’’ ungkap Yanwelli, koordinator tim Manggala Agni Bukit Batu kepada Riau Pos.
Kepala Manggala Agni Dumai, Jusman, yang turut melakukan pemantauan bersama tim KLHK dan wartawan, menyebutkan, tim Manggala Agni sudah mulai berkerja sejak 3 Januari. Dimulai dengan melakukan pengawasan, posisi mantauan dan pemdamaan hingga saat ini.
’’Kerja kami ini memang tidak terlihat, orang tidak tahu. Tapi kami sudah mulai berkerja sejak 3 Januari sampai sekarang. Semua wilayah kami tangani baik yang dekat kota maupun ke ceruk-ceruk paling jauh dan sulit diakses, ’’ katanya.
Lokasi terbakar di Dumai, lanjut Jusman, mencapai hampir 100 hektar atau sekitar 87 haktare. Lokasi ini berada di Kecamatan Sungai Sembilan, sudah tuntas ditangani. Medang Kampai tuntas, Dumai Timur dalam proses pendinginan, Parit Sadak Dumai Barat sudah tuntas, Bangsal Aceh dan Lubuk Gaung sudah tuntas, sedang Meranti Dumai Selatan, masih ada api.
Data dari KLHL, pertanggal 4 Maret, lahan yang terbakar di Riau seluas 1.339 hektare. Sudah ada 9 unit helikopter yang berkerja, yakni, 1 unit dari KLHK, 2 unit dari BNBP, 2 unit dari swasta dan 4 unit dari TNI. Sedangkan air yang sudah dijatujkan untuk Riau 2,2 juta liter. Untuk heli Bell 412 PK-DAS KLHK sebanyak 171 kali water bombing (wb), BNPB 180 wb dan swasta 136 wb. KLHK fokus di Bengkalis, Rohil dan Dumai, swasta fokus Duma, dan BNPB fokus di Kepulauam Meranti dan Dumai.(kun)