PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau memastikan penganggaran untuk Rumah Sehat Layak Huni (RSLH) tahun ini. Jumlahnya mencapai 2.000 unit dengan estimasi anggaran perunit Rp60 juta. Dengan demikian, pemprov kembali bisa memberikan bantuan RSLH kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman kepada Riau Pos, Senin (4/2). Ia menjelaskan, kebutuhan masyarakat akan RSLH masih sangat banyak tahun ini. Bahkan untuk tahun lalu masih ada warga yang belum mendapatkan. Untuk itu pihaknya telah memperjuangkan bagaimana program RSLH bisa masuk ke APBD 2019.
‘’Alhamdulillah masuk dan kembali kami anggarkan. Insyaallah segera berjalan. Namun untuk lebih selektif, kami meminta supaya masyarakat yang menerima bantuan benar-benar patut. Artinya, jangan sampai calon penerima berkecukupan tapi tetap dapat bantuan,” paparnya.
Beberapa syarat yang dibuat antara lain masyarakat dengan umur diatas 60 tahun. Dimana menurut pemikiran dewan, umur diatas 60 tahun tidak lagi produktif dalam menghasilkan. Kemudian masyarakat yang sudah memiliki dasar bangunan pada rumah. Bukan baru memiliki tanah.”Artinya rumah yang tidak layak kita jadikan rumah yang layak. Baik dari segi MCK-nya itu harus benar-benar layak,” tambahnya.
Nantinya setiap kabupaten/kota akan mendapat jatah 178 unit RSLH. Dimana tim penilai calon penerima bantuan dibentuk sendiri oleh dinas terkait. Kepada pelaksana, lelaki yang karib disapa Dedet itu meminta agar program tersebut dimanfaatkan sebaiknya. Jangan sampai ada kongkalikong atau mempermainkan program tersebut. Seperti menjual program dengan imbal balik dari penerima bantuan.
“Jangan sampai program ini dimacam-macamkan. Asal ada yang aneh, saya akan usut. Percayalah,” tegasnya.(nda)