PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau membantah ada harimau sumatera yang memasuki wilayah Kota Bertuah. Kepada masyarakat diharapkan jangan percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya.
"Kami harap masyarakat bisa tenang dan jangan mudah percaya informasi yang belum jelas kebenarannya," kata Kepala BBKSDA Provinsi Riau, Suharyono kepada RiauPos.co, Senin (2/12) malam.
Terhadap adanya penemuan jejak kaki satwa liar di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Suharyono tak manampiknya. Dikatakan dia, pihaknya telah mengirim tim untuk melakukan observasi di lapangan dan hasilnya jejak kaki itu milik si Raja Rimba.
Penemuan itu, disampaikannya, berjarak sekitar 18 kilometer dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) di Minas. "Kita sudah lakukan observasi di lapangan. Bahwa di kawasan konservasi di Riau masih terdapat harimau sumatera, jika masyarakat menjumpai atau menemukan bekas tapak yan dicurigai. Segera lapor ke kami," terangnya.
Kepala Bidang (Kabid) Wilayah II BBKSDA Provinsi Riau Heru Sutmantoro memastikan, tidak ada harimau sumatera yang masuk ke dalam Kota Pekanbaru. Karena, kata dia, sifat satwa liar menghindari perjumpaan langsung dengan aktivitas manusia.
"In sya Allah tidak (ada masuk Pekanbaru, red). Sifat satwa liar menghindari perjumpaan langsung dengan aktivitas manusia. Toh di sekitar kejadian (penemuan jejak harimau sekitaran Perum BSD Kaita) masih luas semak belukar dan kebun masyarakat, yang mengarah ke Tahura Minas," imbuhnya.
Laporan: Riri Radam
Editor: Firman Agus