Cek Kondisi Penyakit Ngorok Kerbau di Rohul

Riau | Kamis, 03 November 2022 - 10:37 WIB

Cek Kondisi Penyakit Ngorok Kerbau di Rohul
HEWAN TERNAK (DOK.RIAUPOS CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menindaklanjuti banyaknya hewan ternak jenis kerbau yang mati mendadak di Rokan Hulu (Rohul) akibat penyakit ngorok atau sepricaemia epizootica (SE), tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau akan mengecek langsung ke Rohul.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Faralinda Sari mengatakan pihaknya akan melihat langsung kondisi hewan ternak terutama kerbau di sana. "Besok (hari ini, red) kami akan mengecek langsung ke Rohul," katanya.


Selain mengecek kondisi ternak, kandang serta lokasi penggembalaan ternak, pihaknya juga akan mengecek realisasi vaksinasi pada ternak di sana. Karena, salah satu pencegahan terhadap penyakit ngorok adalah dengan memberikan vaksin kepada ternak. "Realisasi vaksinasi juga akan kami cek," sebutnya.

Dijelaskannya, masih rendahnya hewan ternak yang divaksinasi karena banyaknya ternak yang digembala secara lepas sehingga peternak sulit untuk mengumpulkan ternaknya. "Peternak agak keberatan untuk menangkap ternak yang akan divaksinasi. Namun jika sudah kejadian seperti inikan baru terasa pentingnya vaksinasi," ujarnya.

Dikatakan Fara, saat ini vaksinasi untuk mengantisipasi ngorok sudah didistribusikan ke kabupaten/kota di Riau. Sehingga jika masyarakat memerlukan bisa menghubungi petugas vaksinasi terdekat. "Vaksin untuk antisipasi penyakit ngorok sudah didistribusikan, terutama di daerah yang sudah ditemukan penyakit ngorok sebelumnya seperti di Kampar dan Siak," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 95 ekor ternak kerbau mati secara mendadak di Rokan Hulu. Puluhan ternak kerbau tersebut diduga terserang penyakit ngorok  atau atau septicaemia epizootica (SE). Peternak pun melakukan potong paksa terhadap ternak terserang penyakit tersebut.

Pada Selasa (1/11), Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) pun mengimbau peternak untuk sementara waktu tidak membeli ternak baru. Baik antar desa maupun kecamatan di wilayah Kabupaten Rohul maupun dari luar kota yang tidak memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari dokter kesehatan hewan setempat.

Kepala Disnakbun Rohul Ch Agung Nugroho STP MM mengatakan hal itu dilakukan sebagai langkah dan antisipasi mencegah penularan terhadap penyakit ngorok di Kabupaten Rohul. Berdasarkan informasi dari peternak, puluhan ternak yang mati akibat terserang penyakit ngorok tersebut sebelumnya dibeli dari luar Rohul, tanpa ada SKKH dari dokter kesehatan hewan setempat.

‘’Kami imbau seluruh petani baik itu peternak kerbau maupun sapi di kabupaten untuk sementara menghentikan dulu beli atau menerima ternak baru dari luar Rohul. Ini untuk antisipasi ternak kerbau terserang penyakit ngorok atau sapi yang terserang penyakit mulut dan kaki (PMK),’’ ujarnya.(sol)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook