Tolak Undangan Kerajaan Perak Demi Pendidikan Anak Talang Mamak

Riau | Senin, 03 September 2018 - 14:33 WIB

Tolak Undangan Kerajaan Perak Demi Pendidikan Anak Talang Mamak
SALURKAN BANTUAN: Ustaz Abdul Somad Lc MA (dua kanan) menyalurkan bantuan masyarakat kepada pengelola Pesantren Bustanul Hikam, beberapa waktu lalu. (M ALI NURMAN/RIAU POS)

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Sebuah postingan muncul dalam feed instagram (IG) @ustadzabdulsomad. Akun resmi IG UAS dengan 4,2 juta folower (pengikut), Kamis (16/8) lalu. Dalam postingan itu UAS menyampaikan dia terpaksa menolak undangan Kerajaan Perak Malaysia pada 30 dan 31 Agustus lalu untuk memberikan ce­ramah pada peringatan hari kemerdekaan Negeri Jiran. Di tanggal itu, ada janji lebih penting yang sudah dibuatnya. Datang berkunjung ke Suku Talang Mamak.

Disampaikannya pula, terkadang datang bisikan untuk menghadiri undangan ke Malaysia, agar bisa berfoto dan menunjukkan pada orang-orang yang menghadangnya di Semarang, menghadap di Grobokan, bahkan yang membatalkan sepihak di Jepara. Namun, Talang Mamak masih terlalu berharga untuk kemudian dikorbankan. Di Dusun Lemang, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Kamis (30/8), Reza Fahlevi dan rekan-rekannya tampak sibuk. Ketua Yayasan Muara ini terus berkoordinasi melalui telepon seluler.

Baca Juga :Besok Subuh, GSSB Riau Akan Hadirkan Ustaz Abdul Somad

’’Ya, sudah dekat berarti. Oke,’’ katanya berbicara dengan orang di sisi lain telepon.

Sejurus kemudian, dia berteriak menyeru pada rekannya yang ada di dalam bangunan dua lantai setengah jadi di depannya.

’’Umumkan siap-siap Pak Ustaz sudah dekat,’’ ucapnya.

Tak lama, dari pengeras suara bangunan tersebut terdengar pengumuman untuk menghidupkan semua suluh yang sudah ditancapkan pada bilah bambu sejak sore. Dia kemudian dengan bergegas berjalan ke gapura yang terletak di depan Gang Murai RT 03/RW 01 dusun tersebut. Di gapura itu susunan suluh bermula hingga ke bangunan setengah jadi tadi. Di gapura, pemuka masyarakat desa juga tampak hadir dan menunggu. Pukul 20.00 WIB, iring-iringan mobil tiba dan berhenti di depan gapura. Turunlah orang yang sudah ditunggu dari salah satu mobil. UAS menepati janjinya. Dusun Lemang tempat yang dia tuju tanpa bisa dibatalkan bahkan oleh undangan kerajaan dari seberang.

UAS yang selalu sederhana malam itu seperti biasa mengenakan baju koko putih, berpeci hitam dengan celana katun berwarna hitam juga. Rombongan penyambut yang menunggu langsung berkerumun menyalami dirinya. Termasuk Reza. Dalam kerumunan penyambut itu, ada pula Syafarudin atau akrab dipanggil Pak Tatung. Selain Reza, Pak Tatung adalah orang yang paling bahagia dengan kedatangan UAS. Dalam perannya masing-masing, kedua orang ini membuat UAS akhirnya lima kali kembali ke wilayah yang berada pada hutan penyangga Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) tersebut.

UAS, Reza, Pak Tatung, pemuka masyarakat dan warga dusun setelah bersalam-salaman berjalan seiring menyusuri suluh yang menyala menerangi malam di kedua sisi jalan. Mereka menuju ke bangunan setengah jadi tadi. Di sanalah kini Desa Rantau Langsat memiliki Pondok Bustanul Hikam. Pesantren tempat belajar yang menerima murid sekolah setingkat SMP.

Nama lain pesantren ini adalah Pondok Lemang. Merujuk nama dusun tempat pondok ini berada. Kedatangan UAS secara simbolis meresmikan sekolah yang dikelola Yayasan Muara itu. Organisasi yang diketuai Reza dan beranggotakan mayoritas mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau. Tahun 2018 Pondok Lemang memulai tahun pertama operasional dengan 18 siswa.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook