JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan diundang oleh ulama kondang asal Riau, Ustaz Abdul Somad (UAS) ke kediamannya di Pekanbaru, Rabu (13/12).
Kedatangan Anies ke rumah UAS yang dikenal Rumah Omak itu untuk mendampingi ibundanya Prof Aliyah yang diundang oleh UAS. UAS mengajak Anies dan ibundanya menginap. Mereka juga terlibat diskusi banyak hal dan mengadakan kajian subuh yang disiarkan live di media sosial.
Ketua PKB Riau Abdul Wahid yang turut mendampingi pertemuan dua tokoh besar itu mengatakan, pertemuan tersebut adalah silaturahmi antar dua keluarga. Sekaligus UAS memberikan dukungannya secara pribadi untuk Anies di Pilpres 2024 mendatang. ‘’Orang kita (Melayu, red) bilang pertemuan itu ibarat mendapat durian runtuh. Pertemuan di mana banyak orang menginginkan tapi tidak bisa kita rencanakan,” kata Wahid saat dihubungi, Kamis (14/12).
Anggota DPR RI dapil Riau II itu menceritakan saat mendampingi pertemuan itu, setibanya di rumah UAS, Anies langsung dijamu makan malam dengan lauk khas Kampar dan makan durian. Setelah santap malam dan berbincang-bincang hangat, UAS lalu menyatakan dukungannya kepada pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Dukungan UAS tersebut murni tanpa pengaruh dari luar.
“Kita semua tahu bagaimana tuan guru UAS ini dalam bersikap. Beliau tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun. Bahkan tidak ada orang bisa menginap di rumah UAS kecuali keluarga. Kalau bertamu itu biasa saja, tapi Anies ini diberikan spesial. Itu kesan yang saya lihat Anies ini seperti keluarga,” ucapnya.
Sebagai salah satu penasihat Timnas Amin, kebahagiaan Wahid tak terluapkan. Pasalnya, jika selama ini masih banyak yang ragu terhadap dukungan UAS, maka pertemuan tersebut terjawab sudah dan banyak masyarakat dengan mantap mendukung Anies-Muhaimin. “Selama ini ada jemaah UAS yang masih ragu-ragu, dengan pertemuan ini tambah kuat. Banyak yang menyampaikan kepada saya dari jemaah UAS, mereka bilang mantap dan membulatkan tekad dukung Anies. Saya rasa ini vitamin bagi kami, saya mendampingi langsung,” ucapnya.
Wahid mengatakan semakin percaya diri melampaui target untuk memenangkan Capews dan Cawapres nomor urut 1 itu di tanah Melayu. ‘’Saat ini kami tim Amin sangat percaya diri. Tadi target kami meraup suara 60 persen, dengan kedatangan Capres Anies ke rumah beliau dan beliau menyatakan dukungan secara pribadi maka target itu berubah 80 persen,” tegasnya.
Pada akun resmi Instagram milik UAS, ia menceritakan menjelaskan pertemuan pada Rabu (13/12) itu adalah kunjungan balasan dari Ibunda Anies Baswedan, Prof Aliyah. Di mana UAS pernah diundang ke rumah pribadinya di Jakarta. “Ternyata ini pertama kali Aliyah ke Pekanbaru. Sampai di Rumah Omak, Mas Anies dan keluarga dijamu UAS makan malam. Kemudian dilanjutkan dengan santai di teras Rumah Omak bersama para santriwati dan Sahabat UAS,” tulis akun @ustadzabdulsomad_official.
UAS menceritakan, setelah berdialog santai bersama Anies, UAS menjadi tahu bahwa skill leadership mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah terbentuk sejak ia kecil dan mental yang tetap tenang dalam menghadapi serangan para haters (pembenci, red) di media sosial ternyata telah terbentuk sejak masih remaja. “Mas Anies sejak kecil aja sudah siap dikeroyok, apalagi sekarang!” ungkapnya.
Prof Aliyah, ibunda Anies Baswedan sempat bercerita panjang dengan UAS. Cerita tentang masa kecil Anies yang bandel namun tidak cengeng. ‘’Ibunda Mas Anies, Prof Aliyah cerita, Anies sejak kecil agak bandel tapi tidak cengeng. Pernah suatu hari Anies dikeroyok kawan-kawannya, Ibu hanya menonton karena menganggap tidak bahaya bagi Anies. Anies sejak kecil tidak dimanja dan sudah dibiasakan hidup disiplin. Anies selalu diingatkan dengan Allah, agar apa saja yang dilakukan Anies selalu diukurnya dengan ingat kepada Allah. Anies dibiasakan dengan keteraturan, karena Anies akan hidup di tengah masyarakat,” lanjutnya.
Anies dididik oleh keluarganya untuk menjaga sikap dan pergaulan dimanapun ia berada. ‘’Boleh pergi ke negeri orang, tapi Anies jangan jadi orang asing. Begitu pesan neneknya. Dan kata Mas Anies, semakin jauh dari rumah, semakin takut melanggar aturan orang tua, ibu dan neneknya,’’ jelasnya.
Cerita Anies ke UAS, ia sejak kecil sudah sering dibawa orang tuanya. Ia sering diajak mengajar dan rapat oleh kakek, nenek, ibu, dan bapaknya. Keadaan itu membuat ia tahu banyak hal yang tidak biasa diketahui anak-anak seusia dia. Sekaligus membiasakan dirinya biasa bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. ‘’Ketika ditawarkan menjadi calon gubernur DKI Jakarta, Mas Anies meminta restu ibunya, kalau ibunya restu, Anies maju, kalau tidak restu, Anies tidak maju. Alhamdulillah Ibu setuju,” tuturnya.
Kata UAS, Anies dalam bahasa Arab diantara artinya: sahabat, mudah berinteraksi, dan kelembutan. Jika nanti jadi presiden, sifat itu kata Anies “Kalau kemarin ada, insya Allah ke depan tetap ada,” ucapnya.
UAS juga berpesan kepada seluruh jemaah yang hadir bahwa pada saat 14 Februari 2024 mendatang sebelum ke tempat pemungutan suara (TPS) jangan lupa berdoa agar terhindar dari bisikkan ‘setan’ atau ‘serangan fajar’ yaitu istilah moneter politik atau politik uang. “14 Februari 2024 nanti mari berdoa, agar selamat dari bisikan setan dan serangan fajar. Jangan ambil uangnya. Jangan lupa sarapan pagi, agar kuat mencobloskan paku untuk memilih pasangan calon yang terbaik,” jelasnya.
Anies pun berpesan kepada seluruh masyarakat pemilik suara untuk menggunakan hak suaranya dengan baik. ‘’Pukul 07.00-13.00 di tanggal 14 Februari 2024, hanya enam jam. Tapi menentukan lima tahun perjalanan bangsa. Ikut sertalah dalam memilih dan jadilah pemilih yang rasional. Bandingkan kesiapan semua calon dan bandingkan gagasan-gagasannya, setuju, pilih,’’ pesan Anies.(yus)