“Kalau saya pribadi juga lebih familiar dengan fitur-fitur yang ada di Google Maps,” jelasnya.
Bagi mereka yang memang jarang kembali ke kampung, tentunya akan kaget dengan perkembangan yang terjadi di kampungnya. Seperti dialami Dimas dan keluarganya. Kepada Riau Pos, Dimas mengatakan dia sempat tersasar di perjalanan.
“Masak bisa lupa jalan pulang ke kampung,” ujarnya, Selasa (5/6).
Perkembangan yang terjadi di kampungnya Padang (Sumatera Barat) membuat Dimas menggunakan Google Maps untuk menemukan jalan menunju rumah orangtuanya. Aplikasi penunjuk arah yang digunakan Dimas ini, dipilih karena lebih mudah digunakan dan memang langsung tersedia di android miliknya. “Ketik di Google terus diarahin ke Google Maps,” ujarnya.
Sebelum menggunakan aplikasi penunjuk arah, hal yang sering dilakukannya bertanya dengan orang sekitar. Atau mendapat arahan dari saudara melalui telepon. Dengan aplikasi tersebut tidak perlu repot bertanya lagi.
“Banyak kemudahan yang didapat,” terangnya.
Selain itu, aplikasi penunjuk arah juga digunakan untuk menemukan tempat wisata. Hal ini sering dilakukan Suci. Menghabiskan waktu liburan, Suci biasanya memanfaatkan waktu mengunjungi tempat-tempat wisata baik di Riau maupun di Sumatera Barat.
“Kalau mau jalan ke tempat yang baru, kami pakai Waze,” terangnya.
Suci memilih menggunakan aplikasi penunjuk arah, karena pada aplikasi tersebut memudahkan dirinya untuk tiba di lokasi. Selain itu, dengan informasi yang disediakan seperti SPBU terdekat membuat Suci memilih Waze.
Google Maps dan Waze adalah aplikasi yang banyak diunggah masyarakat di Play Store. Itu pula sebabnya Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menggandeng dua aplikasi ini untuk memperlancar arus mudik 2018. Yakni dengan menyiapkan aplikasi bernama NTMC Mudik. Aplikasi ini akan mempermudah pemudik untuk menemukan rest area hingga menghindari macet. Hanya perlu 3,7 mb untuk mengunggah aplikasi bikinan Korlantas tersebut. Cara menggunakannya juga mudah, untuk mengetahui berbagai lokasi rest area, SPBU dan lainnya tinggal klik opsi rest area.
Ada juga fasilitas peta yang bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana kondisi jalanan. Bila ada kemacetan dapat terlihat dengan mudah dan pemudik bisa menghindari jalan yang macet tersebut.
Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan karena keperluan masyarakat yang kian tinggi dalam melakukan mudik, maka, Korlantas membuat NTMC Mudik. Aplikasi yang memiliki berbagai fasilitas untuk pemudik.
”Ada berbagai pilihannya. Bekerja sama dengan Waze dan Google Maps, sehingga memang akurat untuk digunakan oleh pemudik. Semua tempat penting ada di sini,” jelas jenderal berbintang dua tersebut.
Yang juga penting, dalam aplikasi tersebut terdapat pilihan untuk bisa menghubungi berbagai instansi. Dari Korlantas, Jasamarga, Tim Kesehatan dan sebagainya.
”Kalau ada keperluan genting, tinggal klik untuk menghubungi kami semua,” paparnya.
Aplikasi tersebut sudah ada di Play Store dan App Store. Dia berharap pemudik bisa lebih mudah dalam mendapatkan fasilitas saat berada di perjalanan. ”Jangan ragu pakai aplikasi ini,” terangnya.
Menurutnya aplikasi ini sebenarnya telah ada sejak tahun lalu. Namun, tahun ini telah dilakukan penyempurnaan.
”Jadi lebih baik lagi dan nyaman menggunakannya,” ungkapnya.(cr2/cr9/cr4/jpg/ted)