TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Nasib guru bantu yang ada di Riau sangat memprihatinkan. Dengan penghasilan di bawah upah minimum regional (UMR), selayaknya pemerintah Provinsi Riau mempertimbangkan dan memberi perhatian khusus bagi guru bantu.
Hal itu disampaikan Mardianto Manan, Senin (1/4). Menurut caleg provinsi dari Partai Amanat Nasional ini, penderitaan guru bantu diperparah dengan tidak adanya uang lain yang mereka terima selain gaji.
“Gaji yang mereka terima pun, kadang sering terlambat. Sedangkan tugas dan kewajiban mereka sama, bahkan lebih berat dari PNS. Ini harus mendapat perhatian dari Pak Gubernur. Jika persoalan ini dibiarkan, akan berpengaruh terhadap dunia pendidikan terutama soal proses belajar dan mengajar nantinya,” ujar Mardianto Manan.
Selain gaji, pemerintah juga harus memperhatikan kesejahteraan para guru bantu yang sudah mengajar cukup lama, seperti transportasi, THR termasuk tingkat karir ke depanya. Sehingga ada jaminan bagi mereka untuk menghidupkan keluarganya secara layak.
“Saya sudah bicara dengan Koordinator Forum Guru Bantu Kuansing, Gusri dan berbincang dengan ketua PGRI Riau Dr Syahril Mpd di Pekanbaru. Dengan menaikkan gaji guru bantu, dengan demikian pemerintah secara tidak langsung mengangkat derajat para guru bantu,” ujar suami Tien Triani Sattah ini.
Ia berharap Pemprov memperhatikan nasib guru bantu yang ada di Riau. Karena peran mereka (yas)