Ia mencontohkan, dalam satu bulan terakhir, sudah dilakukan 46.843 laporan polisi berisi operasi yustisi penerapan prokes oleh warga. Tak hanya itu, di dalam aplikasi Bersama Selamatkan Riau ini juga memuat hasil tracing selama 30 hari terakhir berjumlah 4.499 serta meninggal dunia 125 orang. Termasuk lokasi, alamat dan titik koordinat pasien terkonfimasi maupun yang meninggal akibat Covid-19.
Selain itu, di dalam aplikasi Bersama Selamatkan Riau ini juga memuat vaksinasi di Bumi Lancang Kuning lengkap dengan berapa target akan dilakukan di Riau mencapai 4.840.347 orang, pencapaian vaksin I sejumlah 1.386.193 orang (28,64 persen), serta vaksin II sebanyak 848.970 orang (17,54 persen).
"Di aplikasi Bersama Selamatkan Riau juga memuat pencapain vaksinasi sudah berapa di masing-masing kabupaten dan kota, kepatuhan memakai masker masyarakat, sebaran pasien Covid-19 hingga per kecamatan bisa dilihat, serta monitoring kasus," jelasnya.
Data awal ini, tegasnya, kemudian dianalisa dan diambil kebijakan dan keputusan dalam penanganan Covid-19, pemberian vaksin agar tepat sasaran, peningkatan kesadaran prokes masyarakat, upaya menekan laju pasien Covid-19.
"Sehingga perlu diintervensi dengan kekuatan berapa dan menentukan pilihan tindakan apa oleh pemerintah," pungkasnya.
BOR Isolasi di Rumah Sakit di Bawah 10 Persen
Di bagian lain, penambahan pasien positif Covid-19 di Riau terus menurun. Hal itu juga berdampak pada menurunnya keterisian ruang isolasi atau bed occupancy rate (BOR) Covid-19 di rumah sakit rujukan di Riau.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, saat ini BOR rumah sakit rujukan di Riau sudah berkisar di bawah 10 persen atau tepatnya 8 persen. BOR tersebut untuk ruangan isolasi non-ICU.
"Saat ini keterisian ruang isolasi atau BOR Covid-19 rumah sakit di Riau terus turun. Atau sudah 8 persen," kata Mimi.
Sementara itu, untuk keterisian ruang isolasi Covid-19 ICU di Riau saat ini berkisar 15 persen. Hal tersebut dikarenakan banyak pasien Covid-19 yang dibawa ke rumah sakit kondisi sudah parah sehingga memerlukan penanganan khusus.
"Karena itu kami minta masyarakat menderita Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah, jika sudah mengalami sesak napas segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis," ujarnya.
Sementara itu, pasien positif Covid-19 di Riau per hari Senin (27/9) bertambah 43 orang. Dengan penambahan 43 pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 127.169 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 155 pasien, sehingga total 122.202 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar dukanya, juga terdapat 3 pasien yang meninggal dunia. Total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.051 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 154 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 762 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan, baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 916 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri 3.847 orang dan yang isolasi di rumah sakit 58 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 110.037 orang dab meninggal dunia 466 orang. Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga berpesan dengan masih adanya penambahan pasien positif Covid-19 di Riau, ia mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.(nda/ted/sol)