SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG SIK MH merapatkan barisan forkompinda hingga menggelar rapat kordinasi menyikapi potensi kebakaran hutan dan lahan, Kamis (3/8).
“Permasalahan karhutla menjadi atensi kita bersama. Untuk itu, saya berterimakasih atas kerja sama kita semua karhutla di semester I tahun 2023 dapat teratasi, ke depan diharapkan sinergisitas dalam penanggulangan karhutla makin diperkuat,” ujar Kapolres.
Terkait karhutla yang terjadi di wilayah hukum Polsek Rangsang dan Tebingtinggi Barat beberapa hari lalu, sebut Kapolres, berhasil dipadamkan dengan sinergisitas.
Dengan tambahan kejadian itu, ia memperkirakan harus ada persiapan mengingat akhir September 2023, akan mengalami kemarau panjang. Dalam kondisi ini, katanya,sangat diperlukan sinergisitas agar karhutla di Kabupaten Meranti dapat dicegah dan ditanggulangi bersama.
Berkenaan dengan membakar lahan yang luasnya kurang dari 2 hektare, Kapolres menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan harus disosialisasikan. Di antaranya harus membuat sekat bakar, tidak di tanah gambut dan tidak pada musim kemarau.
Kabag Ops Kompol Yudi, di kesempatan itu memaparkan tentang kesiapan Polres dalam penanganan Karhutla. Seperti maklumat Kapolda Riau terkait larangan membakar hutan dan lahan beserta sanksi bagi yang melanggarnya, pelaksanaan patroli, pengecekan sekat kanal, embung dan sebagainya, pengecekan titik api melalui aplikasi dashboard Lancang Kuning, sehingga bila ada titik api bisa langsung menuju TKP untuk melakukan pemadaman secara bersama.
“Kami berharap Pemda melakukan penerbitan maklumat Bupati terkait larangan membakar hutan dan lahan untuk disebarkan ke masyarakat melalui Kades, Bhabinkamtibmas maupun Bhabinsa yang ada di desa,” kata Yudi.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini masih berlaku status siaga karhutla yang akan berakhir pada Oktober. Dimana, diharapkan semua pihak agar selalu waspada dan bersinergi dilapangan
Sekretaris BPBD Eko Setiawan, mengungkapkan beberapa langkah-langkah pencegahan yang telah dilakukan, diantaranya dengan memberikan edukasi terkait bahaya karhutla kepada masyarakat.
Sedangkan Danramil 02 Tebingtinggi Kapt Arh Isnanu, menyampaikam rasa syukurnya karena karhutla tidak terjadi banyak titik di Meranti.
“Dengan penanganan yang cepat karhutla bisa diatasi. Ini tentunya berkat koordinasi dan sinergitas yang sangat efektif untuk penanganan karhutla. Tantangan kita semakin besar, maka dari itu sinergisitas perlu ditingkatkan lagi,” ajaknya.
Asisten I Setdakab Irmansyah atas nama Pemda menyampaikan apresiasi yang besar terhadap penanganan karhutla dengan cepat yang dilakukan secara bersama. “Berkaitan dengan surat edaran yang disampaikan Kabag Ops, akan segara kami tindaklanjuti dan akan kami sebarkan keseluruh perangkat daerah, kecamatan hingga Kepala Desa,” tutur Irmansyah.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang