Terkait Provinsi Riau, Gubri meminta 50 rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19 untuk bersiap. "50 rumah sakit yang jadi rujukan harus stand by. Obat-obatan harus siap, oksigen, begitu juga ruang ICU," harap Gubri.
Gubri meminta petugas kesehatan untuk proaktif memantau kondisi masyarakat sekitar. Jika ada yang positif Covid-19 tapi tanpa gejala atau OTG, silakan melakukan isolasi mandiri di rumah. "Tapi kalau gejala ringan, sebaiknya melakukan isolasi ke tempat-tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah (isoter) agar mudah dikontrol," ucap Gubri lagi.
Baik pasien yang tanpa gejala maupun yang gejala ringan, harus dikontrol dan disiapkan obat-obatannya oleh petugas kesehatan. "Dinas kesehatan atau petugas dari Puskesmas harus aktif memantau," pinta Gubri.
Sementara bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat, harus dibawa ke rumah sakit rujukan. "Makanya saya minta 50 rumah sakit itu harus stand by agar tidak ada masyarakat kita yang tak terlayani," tegas Gubri.
Sejauh ini vaksinasi Covid-19 tahap satu di Provinsi Riau sudah mencapai 88,3 persen. Sementara vaksinasi tahap kedua sudah mencapai 58,12 persen. "Bapak Presiden minta tahap kedua itu harus di atas 70 persen. Makanya harus ditingkatkan lagi," ucap Gubri.
Sementara itu, pasien positif Covid-19 di Riau per hari Senin (7/2) bertambah 88 orang. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau Masrul Kasmy mengatakan, dengan penambahan tersebut, total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 129.327 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 14 orang, sehingga total 124.507 orang yang sembuh," katanya.
Untuk kabar baiknya, tidak terdapat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau tetap 4.125 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit 61 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 634 orang.
"Sehingga saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Riau baik yang masih menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri sebanyak 695 orang," ujarnya.
Suspect Muncul di Meranti
Kabupaten Kepulauan Meranti berpotensi timbulnya kasus Covid-19 baru, pascanihil sebaran sejak Oktober 2021 silam. Pasalnya awal pekan lalu, dari informasi yang diterima Riau Pos melalui Plt Kadiskes Meranti M Fahri SKm melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Zulham Efendi SKm, telah mendapati seorang suspect.
"Akhir pekan kemarin kami mendapati seorang suspect dari Tanjung Samak Kecamatan Rangsang. Untuk sampel telah kami kirim. Hasil PCR belum keluar dan kami masih menunggu," ujarnya, Senin (7/2) siang.
Menjelang keluarnya hasil PCR, pasien terkait telah diisolasi untuk mendapati perawatan secara intensif oleh petugas medis di Puskemas Tanjung Samak Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dari suspect tersebut, terdapat 10 orang kontak erat yang telah diperiksa. Namun ia membeberkan tidak didapati pasien yang memiliki gejala sama. "Tidak ada yang memiliki gejala dari sepuluh orang kontak erat," ujarnya.
Ditambahkan Fahri, langkah-langkah pencegahan dan persiapan pengendalian konsisten dilakukan oleh Satgas. Selain skrining tentunya pencegahan pelanggaran prokes dan percepatan vaksinasi. Berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) terakhir, ia membeberkan jika realisasi vaksinasi dosis pertama di Kepulauan Merantu telah mencapai 80,22 persen atau, 128.659 jiwa.(ali/ayi/sol/wir)
Laporan: TIM RIAU POS, Pekanbaru