Pada klaster AIS, tercatat tak kurang dari 141 orang positif Covid-19 di sekolah dengan konsep asrama itu. Penanganan di sana cukup sulit karena orang tua wali murid tak kooperatif. Mulai dari ada 25 orang siswa positif Covid-19 yang dibawa pulang oleh orang tua, hingga orang tua wali yang menolak dipindahkan ke fasilitas isolasi terpadu (isoter) pemerintah di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani.
Kondisi sekolah yang berbentuk asrama ini membuat tracing terhadap kontak erat menjadi terbatas. Dampaknya, indikator PPKM level 1 yang mensyaratkan 1 pasien positif di-tracing 14 kontak erat tak tercapai.
"Karena pencapaian kontak erat 1 banding 14 tak tercapai. Karena sulit, mereka boarding, kita tidak bisa capai persyaratan 1 terkonfirmasi 14 kontak erat. Ini kenapa kita turun. Berlaku sampai tanggal 23 Desember nanti, " papar Firdaus.
Untuk 24 Desember hingga awal Januari 2022 nanti, Pekanbaru kata Dia akan menunggu seperti apa arahan pemerintah pusat. "Termasuk apakah boleh kumpul di malam Natal, atau ketentuannya seperti apa. Apakah masyarakat yang akan melakukan kegiatan minta izin ke satgas, apakah satgas memberi izin atau tidak. Kita tunggu kebijakan pusat, " jelasnya.
Hal ini tak lain dan tak bukan ucapnya adalah untuk bagaimana Covid-19 bisa terkendali saat Natal dan tahun baru. "Agar dapat terkendali dan tidak mengakibatkan terjadinya klaster maupun gelombang ke sekian kalinya di Pekanbaru, " tambahnya.
Untuk saat ini, penerapan PPKM level 1 dan level 2 disebut Wako Pekanbaru ini hampir sama. "Namun bagi kita, ada yang lebih kita tekankan agar masyarakat yang belum divaksin agar memvaksinkan diri. Tidak hanya Pekanbaru tapi juga Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan, red), " ucap dia.
Siapkan Langkah dan Kebijakan Hadapi Nataru
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) telah menyiapkan langkah dan kebijakan dalam menghadapi Natal dan tahun baru (Nataru), dalam rangka mengantisipasi terjadinya lonjakan gelombang ketiga penularan Covid-19.
Kendati pemerintah susat telah membatalkan penerapan PPKM level 3 mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, dengan tetap berpedoman pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 62 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022.
Persiapan yang dilakukan Pemkab Rohul, Bupati Rohul H Sukiman telah mengadakan rapat koordinasi dengan forkopimda dan OPD terkait untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan potensi penularan Covid- 19 di Rohul terhitung, 24 Desember hingga 2 Januari 2022.
Ketua Satgas Penanganan Covid- 19 Rohul H Sukiman melalui Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Rohul Drs Yusmar MSi kepada Riau Pos, Selasa (7/12), menyatakan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Rohul telah melakukan langkah dan kebijakan dalam menghadapi Nataru 2022. Salah satunya terhitung 24 Desember hingga 2 Januari 2022, mendirikan 6 titik pos check point PPKM di pintu masuk perbatasan antara Kabupaten Rohul dengan kabupaten dan provinsi tetangga. Langkah dan kebijakan tersebut, tidak lain untuk membatasi mobilisasi masyarakat atau pemudik dari luar daerah masuk ke wilayah Kabupaten Rohul. Nantinya setiap warga luar daerah yang masuk ke wilayah Kabupaten Rohul, akan dilakukan skrining atau pemeriksaan oleh petugas gabungan dari Tim Satgas Penanganan Covid- 19.
"Jika nantinya masyarakat atau pemudik memenuhi persyaratan dapat menunjukkan surat vaksin dan hasil rapid test antigen yang menunjukkan nonreaktif kepada petugas pos chek point di pintu masuk perbatasan, mereka dibolehkan masuk ke Rohul," tuturnya.
Yusmar mengatakan, bercermin pada tahun lalu, pasca-Nataru sempat terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 di sejumlah daerah karena tingginya mobilitas masyarakat atau yang melakukan kegiatan liburan dan kunjungan kepada keluarganya ke luar daerah. Tentunya ini harus dilakukan antisipasi dengan melakukan langkah dan kebijakan yang tepat dalam rangka membatasi mobilitas masyarakat yang keluar daerah. Langkah-langkah yang diambil Tim Satgas Penanganan Covid-19 Rohul untuk meningkatkan upaya-upaya memastikan kegiatan tracing dan testing kepada masyarakat.
" Kami juga mengimbau warga tidak melaksanakan perjalanan keluar daerah, jika tidak penting," katanya.
Kadiskominfo Rohul itu menjelaskan, meski dalam dua bulan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sudah melandai dan bahkan menurun, akan tetapi akhir-akhir ini kasus konfirmasi Covid- 9 muncul lagi. Hal itu perlu diantisipasi dengan pelaksanaan pengetatan mobilitas masyarakat. Karena pada peringatan Nataru 2022 biasanya aktivitas dan mobilitas masyarakat cukup tinggi.
"Bupati Rohul mengimbau semua tingkatan pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat di wilayahnya masing-masing untuk dapat bersama-sama mengantisipasi terjadi gelombang ketiga Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan Covid- 19, dan mengajak masyarakat yang belum divaksin untuk mendukung upaya percepatan capaian vaksinasi di Rohul," tutupnya.(sol/ali/epp/rio)