RUANG PERAWATANTAMBAHAN DISIAPKAN

Antisipasi Klaster Baru

Riau | Minggu, 11 Oktober 2020 - 08:16 WIB

Antisipasi Klaster Baru

Dumai Tambah 23 Kasus Baru
Kasus positif Covid-19 di Dumai terus bertambah, bahkan pada Sabtu (10/10), ada 23 kasus baru yang muncul. Selain penambahan kasus baru, ada 12 pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh.

"Dengan demikian, total akumulasi saat ini 923 kasus positif dengan rincian 577 orang sembuh, 327 orang dalam perawatan (303 orang isolasi mandiri, 24 orang rawat di RS) dan 19 orang meninggal dunia," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful.


Ia meminta kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker bila keluar rumah. "Covid-19 nyata ada di depan kita. Jadilah masyarakat yang bijak dan cerdas. Seluruh fakta ilmiah sangat jelas menunjukkan bahwa SARSCoV2 sebagai penyebab Covid-19 nyata adanya," terangnya.

Bahkan Covid-19 sudah menyebabkan kematian pada warga yang berusia muda dan tidak memiliki penyakit pemberat sebelumnya. "Jangan percaya hanya terhadap opini yang justru menyesatkan dan merugikan kita semua," terangnya.

Ia mengatakan, semua orang bisa terkena Covid-19 dan anggap saja bahwa semuanya sudah terinfeksi Covid-19. "Sehingga kita tidak menularkan sakit kepada orang lain. Untuk itu, mari kita taati protokol kesehatan Covid-19 seperti menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dan hindari kerumunan," terangnya.

Ia juga mengharapkan masya­rakat untuk menunda kegiatan apapun yang bersifat mengumpulkan massa atau menimbulkan keramaian, termasuk membatasi kegiatan penyelengaraan jenazah dan yang sejenisnya. “Saat ini kondisi ruang isolasi di RSUD Kota Dumai  masih tersedia karena memang tren sembuh meningkat. Untuk itu, mari kita bersama-sama melawan Covid-19,’’ tuturnya.

Kasus Baru Timbul dari Demo Omnibus Law
Secara nasional, total sudah 328.952 orang yang tertular virus corona. Hingga, Sabtu (10/10), jumlah total kasus positif sebanyak 4.294 orang. Angka kesembuhan tercatat bertambah 3.814 orang dengan jumlah keseluruhan 251.481 orang.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 pada Sabtu (10/10), penambahan pasien positif virus corona di Indonesia tertinggi disumbang Provinsi DKI Jakarta sebanyak 1.259 orang. Angka kesembuhan 1.282 orang, dan angka kematian 16 orang.

Di posisi kedua adalah Provinsi Jawa Tengah dengan 401 kasus baru. Sembuh 270 orang. Angka meninggal di Provinsi Jawa Tengah sebanyak sebanyak 17 orang. Selanjutnya di posisi ketiga adalah Jawa Timur dengan tambahan kasus 310 orang. Sembuh 305 orang, dan meninggal dunia 10 orang.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan, aksi unjuk rasa yang terjadi Rabu (7/10) dan Kamis (8/10) menimbulkan banyak kasus positif virus corona.

"Ini menimbulkan banyak kasus positif," ujar Doni dalam keterangannya, Sabtu (10/10).

Namun demikian, Doni tidak merinci berapa banyak kasus positif Covid-19 akibat buruh dan mashasiswa melakukan unjuk rasa menolak pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja tersebut.

Doni menambahkan, mereka yang positif Covid-19 sangat berbahaya. Karena mereka bisa saja menulari orang-orang sekitar. Sehingga hal ini perlu dijadikan catatan. "Mereka yang diminta menjalani testing kedapatan positif Covid-19 dan ini tentunya membahayakan diri mereka serta keluarga mereka kalau kembali ke rumah," katanya.

Doni mengingatkan juga bahwa berbagai tindakan yang dilakukan membawa tanggung jawab bukan hanya dunia, tetapi juga di akhirat. "Menurut pemahaman saya, sesuai dengan agama yang saya yakini, tindakan yang bisa membahayakan orang lain bukan hanya akan dimintai pertanggungjawaban di dunia, tetapi juga kelak di akhirat," ungkapnya.

Oleh sebab itu, ke depan masyarakat yang melakukan unjuk rasa untuk memperhatikan ancaman Covid-19 yang sedang dihadapi. Penggunaan hak demokrasi jangan sampai mengorbankan keselamatan diri dan juga kesehatan keluarga di rumah.

"Saya ingin mengingatkan, status darurat kesehatan masih berlaku. Masyarakat diminta untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan agar terhindar dari Covid-19," tuturnya.

"Kalau sekarang banyak masyarakat mengabaikan protokol kesehatan, secara sengaja membuat kerumunan, maka mereka bukan hanya melanggar peraturan, tetapi membahayakan diri dan juga keluarga yang mereka sayangi," tambahnya.

Menurut Doni, kondisi yang kita sedang hadapi belum kondusif. Semua pihak diminta untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat karena kita sedang berjuang menurunkan angka penularan dan angka kematian. Terutama para dokter sedang berjuang keras untuk menyelamatkan warga yang terinfeksi Covid-19.

"Tindakan untuk menciptakan kerumunan dalam jumlah besar dan mengabaikan protokol kesehatan akan menambah beban dokter dan tenaga medis yang sudah berjuang keras menyelamatkan kesehatan masyarakat," ujarnya.(jpg/das)

Laporan: SOLEH SAPUTRA dan HASANAL BULKIAH (Pekanbaru dan Dumai)

Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook