OTG PERLU ISOLASI MANDIRI 10 HARI

Kasus Melonjak, PSBM Diperluas

Riau | Selasa, 29 September 2020 - 08:12 WIB

Kasus Melonjak, PSBM Diperluas
Petugas kepolisian menyekat jalan dan memberhentikan kendaraan dan memeriksa identitas kependudukan warga yang akan memasuki Jalan HR Soebrantas saat pelaksanaan PSBM di Kecamatan Tampan, Pekanbaru, beberapa waktu lalu.(MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

Dikatakan Mimi, untuk menampung pasien OTG, pihaknya saat ini akan menggunakan gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kementerian Pendidikan di Pekanbaru. Di gedung ini terdapat lebih dari 100 tempat tidur yang layak bagi pasien OTG positif. Sedangkan untuk lokasi isolasi di hotel sedang disiapkan juga dan menunggu hasil kajian dari Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP).

"Untuk hotel sedang berproses tunggu kajian dari APIP, tapi sarana juga kami siapkan. Yakni Hotel Grand Suka dan Mutiara Merdeka," ujarnya.


Mimi juga mengatakan, selama menjalani isolasi mandiri, keperluan pasien positif Covid-19 yang OTG ditanggung oleh pemerintah. Mulai dari makanan hingga obat-obatan.

"Jadi kebutuhan pasien OTG selama menjalani isolasi mandiri di tempat yang sudah disiapkan pemerintah akan ditanggung. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," kata Mimi.

Selama menjalani isolasi mandiri, pasien OTG tersebut juga akan diawasi oleh petugas. Baik dari perawat dan juga Satpol PP, untuk di beberapa tempat isolasi yang menggunakan kantor pemerintah.

"Sedangkan untuk isolasi di hotel, akan dijaga oleh petugas kesehatan dari pihak TNI dan Polri. Karena sudah dikerjasamakan," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga menginformasikan adanya penambahan 257 pasien positif Covid-19 di Riau per Senin (28/9). Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini sebanyak 7.035 pasien.

"Dari jumlah tersebut, yang sudah dinyatakan sehat sebanyak 3.448 orang. Meninggal dunia 147 orang," sebutnya.

Informasi lainnya, seorang dokter yang sehari-hari betugas di RSUD Arifin Achmad, dr Hamido Hutahuruk SpOG meninggal dunia akibat menderita Covid 19 di RSUD Arifin Achmad, Senin (28/9) sekitar pukul 16.10 WIB. Dokter Hamido, sudah menjalani perawatan di RSUD Arifin Achmad sejak dua pekan lalu.

Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi mengatakan, dr Hamido memiliki riwayat penyakit penyerta lebih dari satu atau multikomorbid. Hal tersebut yang kondisi dr Hamido terus memburuk.

"Riwayat penyakit penyertanya ada jantung, gula serta beberapa penyakit lainnya. Jadi sudah multikomorbid," katanya.

Dijelaskan dr Nuzelly, dr Hamido memang sudah dirawat di RSUD Arifin Achmad sejak dua pekan lalu. Namun, pekan ini yang bersangkutan sudah dilakukan swab dan hasilnya negatif, namun karena penyakit penyertanya masih belum sembuh, yang bersangkutan tetap dirawat di ruang ICU.

"Covid-19 sudah negatif, tapi kondisinya belum membaik jadi tetap dirawat di ruang ICU," jelasnya.

Kakan Kemenag dan Anggota DPRD Rohul Positif
Kakan Kemenang dan salah seorang anggota DPRD Rohul positif Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Rohul dr Bambang Triono saat dikonfirmasi Riau Pos membenarkan hal itu. Kakan Kemenag Rohul inisial S dinyatakan positif Covid- 19 dengan status bergejala. Sedangkan anggota DPRD Rohul inisial F dinyatakan terkonfirmasi positif Covid- 19 dengan status OTG. Keduanya pun sudah diisolasi baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

"Dari hasil pendaatan tracing kontak, Tim Analis Diskes Rohul bersama Puksesmas Rambah akan melakukan swab nantinya terhadap siapa saja yang kontak erat di Kantor DPRD Rohul. Termasuk pengambilan swab di Kantor Kemenag Rohul diperkirakan besok (Selasa, red) atau lusa Rabu (30/9)," katanya.

Dia mengaku belum ada merekomendasikan dituutupnya pelayanan di Kantor DPRD maupun Kantor Kemenag Rohul, karena saat ini Tim Surveilans Diskes bersama Puskesmas masih sedang melakukan tracing kontak, untuk memastikan siapa saja yang pernah kontak dengan yang bersangkutan 14 hari sebelum dilakukan pemeriksaan swab.

Sementara itu Sekretaris DPRD Rohul Drs Budhia Kasino saat dikonfirmasi, tidak membantah terkait adanya seorang anggota DPRD Rohul yang terkonfirmasi positif Covid- 19. Namun untuk tindakan selanjutnya apakah akan dilakukan pemeriksaan swab terhadap siapa saja yang kontak erat dan berinteraksi, belum mendapat informasi dari Dinas Kesehatan Rohul.

"Ya benar ada seorang Anggota DPRD Rohul terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk selanjut kami menunggu petunjuk dari Diskes Rohul," katanya.

Di sisi lain berdasarkan update data perkembangan dan penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Rohul, diketahui penambahan 2 pasien positif Covid- 19. Yakni Ny S (52), hasil kontak erat dengan pasien positif Covid-19 sebelumnya, dan seorang lagi kasus baru terpapar wabah Covid-19 inisial Tuan D (62). Keduanya warga yang beralamat di Kecamatan Rambah.

Dengan adanya penambahan 2 kasus pasien Covid-19 di Kabupaten Rohul, total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid- sebanyak 109 kasus, dengan rincian 20 isolasi mandiri di rumah, 19 dirawat di rumah sakit rujukan Rohul dan 1 di rumah sakit rujukan di Pekanbaru, 67 orang dan meninggal 2 orang.

Siak Bertambah 17 Kasus Positif
Penurunan pasien terkonfirmasi positif terjadi di Kabupaten Siak pada Senin (28/9). Ada 17 penambahan kasus positif Covid–19. Kabar baiknya ada dua  pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Demikian dijelaskan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Budhi Yuwono. Lebih jauh dikatakannya, dua pasien yang meninggal dunia adalah pasien Ny N (47), meninggal dunia pada Selasa (22/9) dan pasien 538 Ny D (51), meninggal dunia pada Rabu (23/9). Masih ada 166 sampel lagi menunggu hasil, semuanya tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Siak, terutama yang kontak erat dengan pasien positif yang telah diambil uji swab.

Total positif 762, konfirmasi 199 dirawat, 414 sehat dan sudah dipulangkan, 136 isolasi mandiri dan 13 meninggal dunia. Dari total pasien nakes 3 persen ASN dan Polri 9 persen, honorer 1 persen, karyawan swasta 48 persen dan masyarakat umum 38 persen. Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan 38 persen, laki-laki 62 persen dan  anak anak 6 persen. Sementara pasien yang meninggal karyawan  tujuh atau 55 persen dan masyarakat umum enam orang atau 45 persen.(ali/sol/epp/mng/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook