WABAH CORONA

Kasus Positif di Riau Bertambah Jadi 20

Riau | Selasa, 14 April 2020 - 13:34 WIB

Kasus Positif di Riau Bertambah Jadi 20

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengumumkan secara langsung adanya penambahan empat pasien positif corona di Riau, Senin (13/4). Dari empat pasien positif corona tersebut, satu di antaranya adalah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal beberapa waktu lalu. "Pasien positif corona ke-17 yakni PDP yang meninggal berinisial MEH (51) yang merupakan warga Pekanbaru. Keluarga dan kontak erat sudah dilakukan rapid test hasilnya negatif, tapi akan tetap di-swab," kata Gubri.

Sementara itu, pasien positif corona ke-18, AS (30) warga Kecamatan Pangkalankerinci (Pelalawan) yang saat ini sudah dirawat di Pelalawan. Yang bersangkutan mempunyai riwayat dari Semarang pada 15 Maret yang merupakan kontak erat dari RBT dan JG pasien positif sebelumnya.


"Pasien positif ke-19 adalah IE (16) warga Pangkalankerinci yang saat ini sudah dirawat di rumah sakit di Pekanbaru. IE juga merupakan kontak erat dengan RBT dan JG," sebutnya.

Sementara itu, pasien positif ke-20, BB (71) merupakan warga Kecamatan Tampan yang saat ini sudah diisolasi di Pekanbaru. Yang bersangkutan punya riwayat dari Jakarta pada 27 Maret lalu.

"Dengan adanya tambahan empat pasien positif corona, total pasien positif corona di Riau ada 20. 16 masih dirawat, dua pasien sembuh dan dua meninggal dunia," jungkap Gubri.

Dijelaskan Gubri, khusus pasien AS adalah tenaga medis. Setelah kembali dari Semarang, ia mena­ngani pasien RBT dan JG tanpa alat pelindung diri (APD). Pasalnya, saat itu kedua pasien tersebut mengaku tidak memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit.

"Oleh karena itu, kami meminta masyarakat yang berobat ke fasilitas kesehatan untuk jujur, kooperatif, dan memberikan keterangan yang jujur kepada petugas medis. Karena ketidakjujuran akan berakibat fatal," pintanya.

Untuk update orang dalam pemantauan (ODP) di Riau, Gubri menjelaskan bahwa yang sudah selesai menjalani pemantauan sebanyak 19.015 dan yang masih berstatus ODP sebanyak  12.874.

"Sedangkan untuk PDP yang masih dirawat sebanyak 123 orang, dan yang dinyatakan sehat ada 102 orang. Untuk PDP yang meninggal ada 18 orang," jelasnya.

Anak dan Dokter yang Rawat RBT dan JG
Warga positif corona di Pelalawan bertambah dua orang. Sehingga totalnya menjadi empat orang, Senin (13/4). Kedua warga terkonfirmasi virus mematikan tersebut yakni IE (16) yang merupakan anak ke tiga pesien positif corona atas nama RBT dan JG. Kemudian AS (30), yang merupakan dokter yang merawat RBT dan JG.

"Ya, setelah hasil swab keluar, kedua warga yang sebelumnya berstatus PDP ini yakni IG dan AS akhirnya dinyatakan positif Covid-19 ," terang Juru Bcara Percepatan Penanganan Covid-19 Pelalawan H Asril SKM MKes kepada Riau Pos, Senin (13/4).

Diungkapkannya, IE merupakan anak ketiga dari pasien yang sebelumnya terkonfirmasi Covid-19. Dimana IG telah melakukan kontak dengan kedua orangtunya pascakembali dari daerah zona merah, yakni Jakarta pada tanggal 13 Maret lalu. Sementara itu AS yang merupakan dokter di RS Efarina Pangkalankerinci. Dia tertular dari pasien RBT yang sempat dirawat di RS Efarina Pangkalankerinci.

Siak Belum Ada Positif Covid-19
Sampai saat ini Kabupaten Siak untuk kasus positif Covid-19 belum ada. Untuk  pasien dalam pengawasan (PDP) Kabupaten Siak terus bertambah menjadi 10 orang. Dari 10 orang PDP di antaranya 1 meninggal dunia tanggal 12 April atas nama SN (63) warga Kecamatan Siak . Tiga orang di­nyatakan sembuh dan 6 orang lagi masih dalam perawatan di rumah sakit. Sedangkan ODP meningkat menjadi 1.862, di antaranya 850 telah selesai isolasi mandiri.

"Siak sampai hari ini untuk kasus yang positif Covid-19 belum ada. PDP Siak ada 10 orang yakni 1 dirawat  di Pekanbaru,  5 orang dirawat RSUD Tengku Rafian, 3 sudah pulang karena telah sembuh dan 1 orang meninggal," jelas Bupati Siak Alfedri , Senin (13/4).

Disinggung tentang keluarga SN yang dimakamkan sesuai protokol Covid-19, Alfedri menyebutkan saat ini keluarganya dikarantina di Asrama Haji Kota Siak. Sementara warga Perumnas tempat SN tinggal, diminta melakukan isolasi mandiri. Tidak hanya sampai di situ. Rumah rumah di Perumnas itu juga disemprot dengan disinfektan. Salah seorang warga Perumnas, MB (45) mengaku kesulitan atas isolasi mandiri yang dilakukannya. Sebab pesanan makanan online ditolak saat mengetahui harus mengantar ke alamatnya.

"Saat ini kami masih memiliki vitamin. Namun, beberapa hari ke depan tentu akan habis. Saya dan keluarga tidak tahu harus berbuat apa jika terus seperti ini. Mohon kebijakan yang diberlakukan ada solusi buat kami," ungkap MB.
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook