DAMPAK COVID-19

Pemko Pekanbaru Ajukan PSBB

Riau | Jumat, 10 April 2020 - 08:58 WIB

Pemko Pekanbaru Ajukan PSBB
FIrdaus

Hasil Rapid Test, 14 ODP Positif
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, untuk perkembangan hasil rapid test yang dilakukan terhadap 1.891 orang dalam pemantauan (ODP) di 12 kabupaten/kota di Riau sebanyak 14 ODP dinyatakan positif, sedangkan yang lainnya negatif. Data tersebut hasil rapid test yang dilaksanakan mulai 31 Maret sampai 8 April.

"14 ODP yang positif itu paling banyak di Dumai ada 10 orang. Kemudian Pelalawan, Rokan Hulu, Indragiri Hulu dan Kampar masing-masing satu orang," katanya.


Dijelaskan Mimi, ada sebanyak 7.420 alat rapid test yang disebar di 12 kabupaten/kota se-Riau, namun baru 1.891 ODP yang dilakukan rapid test. Untuk itu, Mimi berharap kabupaten/kota bisa bergerak cepat melakukan rapid test terhadap ODP di daerahnya masing-masing.

"Kami sudah beri tahu agar mereka bergerak semua melakukan rapid test. Mungkin mereka mengutamakan ODP yang bergejala saja, padahal itu untuk semua yang ODP. Kemudian sebagian daerah fokus terhadap ODP hasil tracking pasien yang positif Covid-19 yang pernah kontak erat dengan pasien. Itu kendalanya," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, 14 ODP yang positif saat dilakukan rapid test bukan berarti orang tersebut positif Covid-19. Untuk memastikan, maka sampel swab-nya harus dilakukan pengecekan di laboratorium.

"Jadi tidak bisa kita langsung vonis kalau rapid test positif, maka dia positif Covid-19. Itu tidak benar. Karena rapid test hanya untuk mengetahui antibodi, bukan untuk mengetahui virus aktif di dalam tubuh," jelasnya.

Untuk update data ODP di Riau, hingga Kamis (9/4) sebanyak 18.510. Sedangkan yang sudah selesai menjalani pemantauan sebanyak 9.516 orang, sehingga total ODP di Riau berjumlah 28.026.

"Sedangkan untuk PDP berjumlah 200. Dengan rincian, 109 masih dirawat, 83 dinyatakan negatif dan yang meninggal 8 orang," jelas Mimi.

Sediakan Lahan Pemakaman Khusus
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, menyediakan lahan pemakaman khusus bagi pasien positif corona yang meninggal dunia. Lahan yang disiapkan tersebut seluas dua hektare. Satu hektare diperuntukkan untuk pemakaman Muslim dan satu hektare pemakaman non-Muslim.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, lahan tersebut dipersiapkan mana kala ada masyarakat Pekanbaru dan daerah sekitarnya yang tidak mau ada pasien corona yang meninggal dan dimakamkan di tempat pemakaman umum. Lokasi pemakaman tersebut berada di Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan kabupaten Pelalawan tepatnya di daerah Pasir Putih.

"Lokasi pemakaman tersebut sudah kami tinjau beberapa waktu lalu. Lahan yang akan dijadikan lokasi pemakaman merupakan milik Pemprov Riau," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, namun jika masyarakat tidak ada yang menolak jika ada pasien corona yang meninggal dan dimakamkan ditempat pemakaman umum. Menurut Gubri hal tersebut tidak masalah, karena dari pihak terkait yakni tim kesehatan sebenarnya tidak ada masalah pasien positif corona dimakamkan ditempat pemakaman umum.

ODP Meranti Menyusut hingga 2.391 Jiwa
Jumlah ODP Covid-19 di Kepulauan Meranti menyusut drastis setelah melewati masa inkubasi. Dari data yang dihimpun melalui Posko Penanggulangan Covid-19 di sana, Kamis (9/4) siang, dari 4.712 ODP terdapat 2.391 jiwa di antaranya telah dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG) karena telah melalui masa inkubasi tanpa gejala.

"Dari 4.712 terdapat 2.391 jiwa di antaranya telah melalui masa inkubasi tampa ada gejala. Dan jumlah tersebut dalam sistem pendataan kami adalah orang yang telah selesai dipantau," beber Jubir Percepatan Penanganan Covid-19 Meranti Fahri Skm kepada Riau Pos.

Sedangkan sisa dari jumlah tersebut dibeberkannya adalah orang yang masih dalam proses pantauan. Kata Fahri, di daerah setempat, orang yang masih dalam proses tersebut terdapat 2.321 jiwa. Selain itu, untuk ODP yang masih dalam proses pantauan terus diawasi. Terlebih kepada mereka yang memiliki gejala. Tidak hanya menunggu keluhan gejala, ia mengaku saat ini pihaknya juga terus melakukan rapid test terhadap ODP yang masuk skala prioritas untuk rapid test.

Setidaknya menurut Fahri, sejak awal pekan (6/4) hingga Kamis (9/4), terdapat 176 orang yang telah rapid test; 87 orang di antaranya ODP bergejala dan sisa 89 orang adalah petugas.

"176 orang yang telah dirapid tes. Semuanya negatif. Dan jumlah tersebut akan terus bertambah karena rapid tes masih terus berjalan di 10 Puskemas yang tersebar," ujarnya.

Delapan PDP Masih Dirawat
Hingga pukul 22.00 WIB, jumlah PDP Covid-19 di Kabupaten Bengkalis 17 orang. Rinciannya, 8 masih dirawat di sejumlah rumah sakit di dalam daerah ini maupun rumah sakit di daerah lain di Riau. Namun, sesuai data yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis melalui corona.bengkaliskab.go.id, hingga pukul 11.00 WIB, Kamis (9/4) jumlah PDP tersebut bertambah satu orang. Meskipun belum ada penjelasan resmi kapan mulai dirawat, satu orang PDP yang baru tersebut dirawat di RSUD Bengkalis.

Dengan adanya penambahan satuPDP itu, maka total PDP yang tengah dirawat di RSUD Bengkalis lima orang, yakni dua laki-laki dan tiga perempuan. Masih mengutip sumber data yang sama, untuk jumlah ODP, sejauh ini belum ada pergerakan angka. Masih 3.690 orang sebagaimana data sebelumnya. Terdiri dari 2.086 orang masih menjalani proses pemantauan, dan 1.604 OPD telah selesai proses pemantauan.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Bengkalis Johansyah Syafri belum bisa memberikan informasi banyak tentang adanya penambahan PDP itu.

"Kami belum bisa memberikan penjelasan lebih detail tentang penambahan PDP tersebut. Kami masih koordinasi dengan Pak Ersan (Ersan Saputra TH, Kadis Kesehatan Kabupaten Bengkalis, red)," ujar Johan.(ali/sol/wir/esi)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook