PERUBAHAN IKLIM

Waspadai Perubahan Iklim Ekstrem Picu Karhutla, Jangan Menuduh Sawit dan Gambut

Riau | Rabu, 08 Januari 2020 - 13:13 WIB

Waspadai Perubahan Iklim Ekstrem Picu Karhutla, Jangan Menuduh Sawit dan Gambut
Ketua Umum DPP Apkasindo Ir Gulat Manurung MP C APO bersama Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Efendi usai mencanangkan antisipasi dan mencegah karhutla di Pekanbaru. (M ERIZAL/RIAUPOS.CO)

Menurut Dr Ir Anthony Hamzah MP yang juga merupakan Ketua Dewan Pakar DPW Apkasindo Riau menjelaskan, bahwa distribusi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tahun 2019,  luas karhutla di Indonesia dari Januari hingga September 2019 (Data KLHK) sebesar 857.756 hektare dengan rincian lahan mineral 630.451 hektare dan gambut 227.304 hektare.

Distribusi luas kebakaran tersebut antara lain di di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) 134.227 ha, Kalimanan Barat (Kalbar) 127.462 ha, Kalimantan Selatan (Kalsel) 113.454 ha, Riau 75.871 ha, Sumatera Selatan (Sumsel) 52.716 ha dan Jambi 39.638 ha.


"Bencana kebakaran hutan dan lahan di Australia saat ini harus menjadi pelajaran buat kita semua bahwa kebakaran itu bukan hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga terjadi di negara-negara super kaya seperti Australia, Amerika dan beberapa negara Eropa. Kebakaran ini adalah cenderung diakibatkan perubahan iklim yang cenderung berpotensi memicu terbakarnya hutan dan lahan dengan sangat mudah, baik oleh puntung rokok bahkan percikan petir bisa menjadi pemicu kebakaran hutan dan lahan. Kalau di Indonesia, jika ada kebakaran hutan dan lahan selalu yang disalahkan sawit dan dawit sebagai penyebabnya dengan isu deforestasi, lalu kebakaran di negara Australia dan beberapa negara Eropa lainnya juga disebabkan oleh sawit?, ujar Gulat bertanya.

Menurutnya, saatnya belajar dari data dan fakta bahwa kebakaran hutan dan kebun sawit itu adalah korban dari ektrimnya iklim sebagaimana terjadi di negara-negara lainnya yang sering hutan dan lahannya terbakar. "Tidak usah langsung menghukum sawit dan gambut dan mempidanakan petani dan korporasi," ujar auditor ISPO ini dengan serius.

Sebagai komitmen bersama, yang dimotori oleh Polda Riau, akhir Desember 2019 lalu tiga elemen asosiasi petani kelapa sawit (Apkasindo, Samade dan Aspekpir) didukung oleh GAPKI, secara bersama-sama sepakat untuk melakukan imbauan kepada anggota dan elemen masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Hal ini dibenarkan oleh Santa Buana, SP.,MM, Ketua DPW Apkasindo Riau, bahwa Apkasindo Riau siap mendukung segala upaya pemerimtah, Polda Riau, TNI dan BPBD Riau untuk mencegah adanya titik api di lahan sawit petani Apkasindo. DPW Apaksindo sudah membentuk 11 Korda Apkasindo Anti Api 2020 di 11 kabupaten/kota perwakilan DPD Apkasindo se-Riau. 

Kunjungan Moeldoko

Untuk semakin mengintensifkan dan mewaspadai adanya karhutla di Riau, pada tanggal 17 Januari nanti, Ketua Dewan Pembina DPP Apkasindo Jend TNI (Purn) DR Moeldoko, S.IP akan berkunjung ke Riau, sekaligus melakukan dan kordinasi dengan DPW/DPD/DPU Apkasindo se-Riau untuk memastikan Apkasindo Riau berpartisipasi aktif mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Laporan/Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook