Lanjut Kasubid Dokpol Yanmed Bid Dokkes Polda Riau itu, selama 2019, RS Bhayangkara Polda Riau diperkirakan telah menangani ratusan kasus. Di mana, 12 kasus di antaranya merupakan kasus korban mati. “Korban hidup sudah ada kurang lebih sekitar 350-an. Pemeriksaan luar saja mencapai 15 kaus,” ujar Supriyanto.
Ditambahkan dia, pihaknya tidak bisa mendeteksi wilayah dominan yang ditangani RS Bhayangkara. Hal ini dikarenakan beberapa daerah melakukan visum di puskesmas atau RS terdekat. Namun disampaikannya, untuk prosedur otopsi seluruh daerah di Provinsi Riau, dilakukan di RS Bhayangkara Polda Riau.
“Tapi khusus untuk otopsi, kita menangani seluruh Riau. Jadi tak ada di Riau ini yang otopsinya dikerjakan sama orang lain, selain kita, RS Bhayangkara. Mengapa begitu? Karena anggarannya masuk ke institusi kepolisian,” tutupnya.(rir)