BMKG Pastikan Tak Ada Gempa Susulan

Riau | Senin, 07 Januari 2019 - 15:08 WIB

BMKG Pastikan Tak Ada Gempa Susulan
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padangpanjang, Irwan Slamet.

“Kalau dengan alat, sensitivitasnya sangat tinggi. Makanya bisa terdeteksi. Kalau manusia, tak akan terasa getarannya,” sebut Irwan.

Sebelumya Irwan menjelaskan, gempa yang terjadi di Kampar, adalah gempa tektonik. Di Pulau Sumatera, ada tiga sumber utama gempa tektonik. Yakni zona megathrust, zona subduksi, dan zona patahan semangko atau patahan Sumatera.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Zona Megathrust, kata Irwan, berada di wilayah barat Pulau Sumatera. Tepatnya antara Pulau Mentawai dengan Pulau Sumatera. Zona ini berada di wilayah laut Samudera Hindia. Zona kedua kata dia, berada di subduksi barat Sumatera. Letaknya berdekatan juga dengan Pulau Mentawai.

“Di zona megathrust dan zona subduksi ini, jika ada pergerakan lempeng, maka terjadi gempa yang pusatnya di dasar laut,” kata dia.

Zona patahan Sumatera atau patahan semangko berada di sepanjang Pulau Sumatera, dari utara ke selatan. Patahannya berada di daratan.  “Jadi, patahan ini membelah Pulau Sumatera. Jalurnya dari Aceh, sampai Lampung,” kata Irwan.

Sehingga dia memprediksi, bahwa gempa yang terjadi di Kampar, akibat adanya pergeseran lempeng pada patahan semangko ini. Jadi ini membentuk patahan baru. Patahan baru ini terbentuk karena ada energi dari patahan utama pada patahan semangko. “Jadi ibarat orang berbaris. Kalau yang di belakang jatuh, dia akan mendorong orang di depannya. Seperti efek domino juga,” katanya.

Meski demikian, dia mengimbau masyarakat tetap tenang. Karena potensi kerusakan akibat patahan ini, tidak besar.  “Kami terus petakan pergerakan di patahan semangko ini,” jelasnya.

Ditanya apakah akan ada gempa susulan, sejauh ini tak terdeteksi adanya gempa susulan itu. Kecuali ada pergerakan besar. “Ini energinya kecil, bahkan tidak terasa sampai ke permukaan bumi. Hanya alat yang bisa mendeteksinya. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” ujar dia.(dal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook