Tidak SetujuPenyertaan Modal BUMD Sakit

Riau | Kamis, 05 Juli 2018 - 11:58 WIB

Meski telah tercatat di dalam APBD, dirinya memastikan dana segar yang diharapkan BUMD sakit tidak akan dicairkan. Hingga ketujuh BUMD tersebut melakukan evaluasi. Hal itu beda dengan BUMD yang dianggap profit dan memberikan deviden cukup bagus kepada daerah. Seperti Bank Riau Kepri. Nantinya, bank yang memiliki segudang prestasi itu akan diberikan penyertaan modal untuk peningkatan nilai buku.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

“Beda kalau BRK. Mereka perlu kita suntik untuk peningkatan nilai buku. Karena selama ini profit yang diberikan ke daerah sangat besar. Jadi kalau sudah ada peningkatan nilai buku, mereka bisa lebih leluasa berkegiatan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, dalam paripurna pembahasan RKPD, DPRD Riau banyak menyoroti masalah BUMD sakit. Banyak yang menilai pemprov belum melihat peran Pemerintah Provinsi Riau untuk mengenjot kinerja BUMD. Dari beberapa BUMD yang dimiliki Riau, sebagian dalam kondisi sakit dan tidak berkontribusi terhadap peningkatan PAD Riau. Sebut saja PT Riau Investment Corporate (RIC) dan PT Riau Petroleum.

Padahal, dikatakan dewan, penyertaan modal terhadap tujuh BUMD Riau sejak berdiri sudah mencapai di atas Rp1 triliun. Namun sayangnya secara keseluruhan kontribusi melalui dividen untuk Riau belum pulang modal. Dari catatan dewan, hingga 2017 dividen yang diterima Pemprov Riau baru sedikit di atas setengah triliun. Artinya baru setengah modal yang digelontorkan kembali.(nda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook