Lebih lanjut mengenai mekanisme pencanangan penguatan mulok BMR pagi ini, dijelaskan Yoserizal, akan diawali dengan penampilan kebudayaan. Di ana sebuah kesenian yang sudah diakui bersertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yakni gondang oguang akan mengawali pencanangan ini.
“Kemudian pemukulan canang, di mana ada canang koleksi museum sudah disiapkan. Prosesinya ketika menteri naik panggung, canang dipukul diiringi dengan nafiri,” paparnya.
Memang dalam kesempatan ini, Mendikbud RI Muhadjir Efendi akan hadir dalam kegiatan. Setelah canang dipukul, selanjutnya akan ditampilkan kesenian malalak dari Kampar Kiri. Serta juga ada penampilan tari zapin oleh tiga generasi sekaligus nantinya.
Pada 25 Juni juga akan menandai dimulainya mulok BMR masuk pendidikan formal pada tahun ajaran baru 2018/2019 di Provinsi Riau. Kemudian pada ruang-ruang publik di seluruh Riau juga kepada seluruh pihak swasta dan BUMD untuk berkontribusi dengan memasukkan khasanah kebudayaan Melayu dalam informasi dan pelayanan yang diberikan.
“Seperti Angkasa Pura II yang sudah keluarkan edaran, di mana pada 25 Juni itu sudah mulai menggunakan pakaian Melayu di bandara setelah sebelumnya informasi penerbangan menggunakan bahasa Melayu. Ini juga diimbau kepada pusat perbelanjaan, hotel dan lainnya di Riau,” kata Yoserizal Zein.
Selain Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, dinas terkait yang dituntut serius menyiapkan penguatan mulok BMR ini adalah Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Biro Umum serta Biro Humas untuk sosialisasi kepada masyarakat.(mng)