Menurut Plt Gubernur, dasar ia memberanikan diri langsung menghadap Kepala Staf Kepresidenan karena sudah adanya lampu hijau dari Presiden RI Joko Widodo terkait EHA 2018 di Provinsi Riau. Disampaikan Presiden RI saat berkunjung ke Pekanbaru dan Rokan Hilir pada awal pekan kedua Mei lalu.
‘’Waktu Presiden becakap langsung di depan Moeldoko, kami bertiga. Siapa yang menghambat ini Pak Plt? Menteri Perhubungan? Kata Presiden, terus saya bilang tidak ada pak, kalau Menteri Agama? kata Presiden, saya bilang sikit-sikit pak, terus kata dia, kalau gitu Pak Plt saya tunggu besok di Jakarta,” ungkapnya menceritakan perbincangan dengan Presiden di hadapan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Plt Gubri juga meminta pihak Kementerian Agama RI fair atau bersikap adil. Karena tak bisa dipungkiri, jamaah calon haji (JCH) Riau merupakan terbesar berangkat dari Embarkasi Haji Batam setiap tahunnya. Dibanding JCH Jambi dan Kepri sendiri. Bahkan ia mengaku iba kepada JCH Riau yang sudah lanjut usia karena apa-apa jelang keberangkatan hingga tiba di Batam selalu dikenakan biaya.
‘’Sampai Rp6 juta kita bisa pangkas kalau langsung berangkat dari Pekanbaru. Presiden pun bersedia dan memberi sinyal, masak menterinya tidak. Nanti saya sempatkan jumpa Pak Moeldoko setelah rapat di Kementerian Pendidikan (Jakarta, red),” pungkasnya.(izl)