Sementara Humas PTPN V Risky Atriansyah mengaku belum melakukan kros cek atas hasil reses yang dilakukan Sugianto. Ia bahkan membantah bila PTPN V memberikan fasilitas yang tidak layak untuk pegawai. Ia berdalih, bila yang ditemui oleh Sugianto saat reses adalah BHL yang notabenenya tidak ada ikatan dengan perusahaan.

 “Ya kami minta di-kros cek kembali. Siapa tahu yang ditemui saat reses adalah BHL. Karena begini, di lokasi perkebunan (afdeling) itu memang disediakan rumah untuk pegawai. Tapi siapa tahu, yang didapati oleh anggota dewan adalah BHL yang diberi kesempatan tinggal di sana,” sebutnya.

Untuk alasan upah buruh harian lepas, Rizky mengaku juga akan melakukan kros cek. Karena sepengetahuan dia, BHL yang tidak ada ikatan dengan perusahaan bisa jadi dibayar Rp 31 ribu. Karena saat bekerja BHL cenderung dibayar secara borongan. Bukan rutin setiap bulan. Jika memang per bulan, menurutnya tidak mungkin ada yang mau dibayar sebanyak itu.

 “Tidak mungkin kalau dia kerja full cuma dibayar segitu. Kalau BHL kadang hari ini kerja, besok tida. Tidak setiap hari,” jelasnya. Terakhir, untuk masalah pensiun pegawai dirinya memastikan semua uang pensiun akan dibayar perusahaan. Bila ada yang belum, hal itu menurutnya karena belum diajukan. Jika masalah pengajuan tuntas, maka tidak ada lagi pensiun pegawai yang tidak dibayar.(nda)