PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dari total anggaran realokasi APBD Riau 2020 untuk percepatan penanganan Covid-19 sebesar Rp479 miliar lebih. Realisasi penggunaan anggaran tersebut hingga saat ini baru mencapai Rp182,4 miliar.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Riau, Indra SE mengatakan, realisasi atau pencairan dana yang bersumber dari realokasi APBD sesuai Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sebesar Rp182,4 miliar tersebut masih didominasi anggaran untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Realisasi SP2D anggaran untuk penanganan Covid-19 Riau hingga saat ini sebesar Rp182,4 miliar. Tapi yang masih berproses cukup banyak, ketika ada masuk permintaan pencairan segera diproses,” kata Indra.
Lebih lanjut dikatakannya, khusus untuk anggaran BLT yang masuk pada pos bantuan keuangan (Bankeu) penanganan dampak sosial sebesar Rp153,3 miliar lebih. Jumlah tersebut juga juga belum sepenuhnya disalurkan, pasalnya masih ada daerah yang belum disalurkan. Karena total BLT ini sebesar Rp191 miliar lebih.
“Anggaran bankeu berupa BLT penanganan dampak sosial Covid-19 sudah diberikan kepada 11 kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Kepulauan Meranti yang belum,” ujarnya.
Dijelaskan Indra, belum disalurkannya anggaran BLT untuk Kabupaten Kepulauan Meranti karena pihak pemerintah kabupaten di sana belum mengajukan penyaluran bantuan, sebab Surat Keterangan (SK) penetapan penerima BLT belum ditandatangani kepala daerahnya.
“Kalau Meranti itu saja kendalanya. Sedangkan kabupaten/kota lainnya sudah disalurkan,” sebutnya.
Sedangkan untuk Bankeu kelurahan untuk percepatan penanganan dan pencegahan Covid-19, sebut Indra, sampai saat ini sudah tersalurkan Rp8,8 miliar untuk dua daerah, yakni Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Pekanbaru.
“Untuk hibah Belanja Tidak Terduga (BTT) sekitar Rp5 miliar. Dan belanja langsung di empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Kesehatan, RSUD Arifin Achmad, RSUD Petala Bumi dan RSJ Tampan sebesar Rp 14,4 M,” jelasnya.(sol)