RENGAT (RIAUPOS.CO) - Penyidik Kepolisian Resort (Polres) Indragiri Hulu (Inhu) tidak melanjutkan penyidikan terhadap pelaku pembakaran Cagar Budaya Makam Motah di Kecamatan Batang Cenaku. Pasalnya, tersangka berinisial Hen (28) mengalami gangguan jiwa atau schizophrenia.
Hal ini dilakukan penyidik Polres setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Hen oleh tenaga ahli phisikiater di Pekanbaru.
“Atas dasar hasil pemeriksaan oleh ahli ini, penyidik menyimpulkan tidak melanjutkan perkara pembakaran Makam Motah yang dilaporkan Sekdes Sipang,” ujar Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting SIK melalui Kasat Reskrim AKP Febri Andi SIK, Jumat (29/6) siang.
Kejadian pembakaran dan pengrusakan Cagar Budaya Makam Motah di Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Inhu, beberapa waktu lalu sempat menyita perhatian publik. Pihak Polsek Batang Cenaku dan Polres Inhu juga tidak tinggal diam atas kasus pembakaran itu.
Hingga sempat mengamankan seorang terduga pelaku berinisial Hen warga Desa Batu Papan, Kecamatan Batang Cenaku.
“Pelaku merusak nisan, pendopo di sekitar makam dengan cara membakar saat akhir Ramadan lalu,” sebutnya.
Pelaku yang sempat diamankan hingga dilakukan pemeriksaan kejiwaan terduga pelaku pembakaran itu. Bahkan dari awal pemeriksaan, gejala gangguan jiwa yang dialami pelaku sudah terlihat, seperti menjawab sejumlah pertanyaan penyidik dengan berbeda.
Dari hasil kesimpulan yang dilakukan penyidik, pihak desa sekitar Makam Motah seperti Desa Sipang, Desa Aur Cina dan dua desa lainnya bersedia melakukan renovasi atas kerusakam makam serta sarana lainnya.
“Kesepakatan empat kades di sekitar makam itu juga sudah disampaikannya,” tambahnya.
Sebab seperti yang dilaporkan sebelumnya, Makam Motah mengalami sejumlah kerusakan antara lain pendopo, nisan dan pagar. Selain itu, OPD terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan (Disdikbud) Inhu juga sudah berkoordinasi dengan BPCB wilayah Sumbar, Riau dan Kepri terkait kejadian pembakaran Makam Motah tersebut.(kas)
