PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau telah mengirim sebanyak 135 Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk ditempatkan di berbagai negara di dunia sepanjang 2022.
Hal itu dikatakan Kepala BP3MI Riau Fanny Wahyu kepada awak media saat kegiatan konfrensi pers terkait Capaian Kinerja BP3MI Riau 2022 dan Resolusi BP3MI Riau 2023 di Pekanbaru, Selasa (31/1).
Adapun negara tujuan penempatan terbanyak adalah negara tetangga Malaysia dengan 85 PMI. Sepanjang 2022, pihaknya juga telah menangani perlindungan sebanyak 20 kasus.
''Kami juga melakukan pencegahan keberangkatan PMI yang tidak sesuai prosedur atau ilegal sebanyak 289 orang dengan daerah asalnya ialah Sumatera Utara,'' sebutnya.
Dikatakan Fanny, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam penanganan kasus penyaluran PMI ilegal. Terbaru, dalam penggagalan pengiriman PMI ilegal yang ternyata anak di bawah umur oleh Polres Bengkalis. PF (17) yang berdomisili di Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dijanjikan akan berangkat ke Malaysia.
Untuk menghindari terjadinya hal serupa, ia berencana untuk membentuk pos di wilayah perbatasan di Bengkalis yang juga menjadi jalur penyeberangan internasional.
''Namun membuat pos sifatnya harus diakui oleh pemerintah. Ini sudah kami sampaikan ke pusat. Sudah kami usulkan membangun pos di Bengkalis,'' ungkapnya.
Fanny menilai, diperlukan sinergisitas dengan kabupaten/kota agar dapat turut aktif menyosialisasikan keberangkatan PMI secara prosedural. Perlu pemahaman untuk keberangkatan para PMI harus melalui beberapa tahapan dan persiapan.
Selain itu di tahun 2023 ini, BP3MI Riau mencanangkan akan memberangkatkan 250 CPMI ke berbagai negara di dunia, termasuk Malaysia, Jerman dan Korea Selatan.(gem)
Laporan EVAN GUNANZAR, Pekanbaru