PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - RIAU kembali menambah tiga medali emas pada PON XX Papua, Jumat (1/10). Tiga emas itu berasal dari cabang olahraga (cabor) senam dan dayung. Dua emas dari senam berasal dari nomor beregu putra dan all-around (semua alat) artistik putra. Dari cabang dayung, Maizir Riyondra kembali menyumbang emas di nomor kayak 1, jarak 200 meter.
Sekretaris Persani Riau Abdul Rais mengatakan sangat senang bisa mendapat tambahan 2 emas dari cabor senam. Untuk nomor beregu putra Riau yang diperkuat Muhammad Afrizal, Agung Suci Tantio Akbar, M Tri Syahputra, Ibra Elbani. Mereka sempat bersaing ketat dengan Jawa Timur.
"Alhamdulillah Riau sukses dapat emas. Perak diraih Jawa Timur dan Papua mendapatkan perunggu," sebutnya.
Sementara emas perorangan serba bisa (all around) direbut oleh Muhammad Afrizal. Sementara perak diraih atlet Riau lainnya, M Tri Syahputra. Sedangkan perunggu menjadi milik pesenam Papua.
Sementara di beregu putri, Riau yang diperkuat Puja Sri Syahfitri, Gariella Meta Winarto, Maharani Tsani Budianto, serta Ratisa Angina Putri sukses meraih perunggu.
"Masih ada enam nomor lagi. Mudah-mudahan kita masih bisa mendapatkan medali. Kami sangat mengharapkan doa dari masyarakat Riau," harapnya.
Pelatih Senam Riau Ahmad Markos mengucapkan syukur alhamdulillah suatu penghargaan bagi tim putri yang membagikan medali langsung adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI.
"Ini adalah target yang saya kejar di hari pertama perlombaan. Dan Alhamdulillah target terpenuhi. Dan di tanggal 3 nanti masing-masing atlet sudah masuk final di masing-masing alat," ujar Markos.
Ditambahkannya, masih banyak medali yang harus direbut dari cabor senam, di mana Riau menargetkan juara umum.
"Kalau perak dan perunggu bisa dapat banyak nantinya. Namun saya lebih menargetkan emasnya dulu. Sesuai target kita 4 emas bahkan kita optimistis melampaui target dengan perolehan medali sebanyak-banyaknya" sebutnya.
Dilanjutkannya, dengan torehan emas, perak dan perunggu yang telah didapat oleh cabor senam tentu itu semua tidak luput dari doa masyarakat Riau dan juga dukungan dari Gubernur Riau Syamsuar.
"Kita tidak boleh berbangga dulu. Saya ucapkan syukur alhamdulillah atas dukungan dan doanya sehingga prestasi atlet kita bisa seperti apa yang diharapkan sesuai dengan yang betul-betul kita inginkan," ucapnya.
Di cabang dayung, Maizir Riyondra sukses merebut emas keduanya. Kali ini dari nomor kayak 1, jarak 200 meter. Maizir unggul 1 detik dari pedayung Jawa Tengah, Tri Wahyu Buwono. Maizir putra asal Kuansing ini berhasil mencatatkan waktu tercepatnya 00.36.987 detik. Sedangkan medali perunggu diraih pedayung DKI Anggae Suwandi.
Selain Maizir, Raudani Fitra di nomor kayak 1, jarak 200 meter putri juga menyumbangkan medali perak. Raudani yang sebenarnya ditargetkan merebut emas harus mengakui keunggulan pedayung tuan rumah Stevani. Raudani mencatat waktu 00.42.764 detik, sedangkan Stevani mencatatkan waktu 00.42.486 detik.
"Alhamdulillah Maizir Riyondra kembali menyumbang medali emas dan Raudani Fitra kembali menyumbang medali perak yang maju di final K1 200 putra dan putri," ujar Manajer Tim Dayung Riau, yang juga Sekretaris Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Riau, Amrizal.
Dengan tambahan 3 emas, 1 perak, dan 1 perunggu, total perolehan sementara kontingen Riau PON XX Papua adalah 9 medali. Terdiri atas 4 emas, 3 perak dan 2 perunggu. Untuk diketahui, hingga Jumat (1/10) perolehan medali PON XX Papua 2021, naik ke peringkat 6 dari sebelumnya 7 besar. Sementara DKI Jakarta masih berada di puncak klasemen perolehan medali PON XX Papua dengan 29 emas, 13 perak dan 20 perunggu. Sedangkan tuan rumah Papua berada di posisi kedua dengan 17 emas, 5 perak, dan 13 perunggu. Sementara Jawa Barat di posisi ketiga dengan 11 emas, 15 perak, 25 perunggu.
Tengku Anggito: Saya Sudah Bekerja Keras
Meski tak diunggulkan, Tengku Anggito Wicaksono berhasil meraih medali perunggu di cabang sepatu roda PON 2021 Papua. Pengprov Porserosi Riau ditantang untuk terus melahirkan atlet sepatu roda yang bisa besaing secara nasional.
RIAU tak masuk dalam peta olahraga sepatu roda nasional. Karena itu, keberhasilan Tengku Anggito Wicaksono meraih medali perunggu di nomor 300 meter individual time trial (ITT), menjadi istimewa. Di Klementinal Roller Sport Arena, Sentani, Jayapura, Kamis (30/9), Anggito harus mengakui keunggulan Dinda (Aceh) dan Rangga (Kaltim). Anggito mencatat waktu 25,253 detik.
Ditemui Riau Pos di Arena Jalan Raya Jembatan Merah, Jayapura, Jumat (1/10), seusai dirinya gagal menyelesaikan nomor marathon 42 km, pemuda asli Kabupaten Siak ini mengaku senang meski hanya mempersembahkan medali perunggu.
Di nomor sprint yang menjadi spesialisasi dia itu, Anggito sudah bekerja keras untuk meraih yang terbaik, namun harus mengakui keunggulan lawan.
"Saya sudah bekerja keras, dan inilah hasilnya (perunggu, red). Saya bersyukur dengan hasil ini," ujar pemuda 20 tahun tersebut.
Dijelaskannya, hampir semua lawan-lawannya di cabang ini memiliki kesempatan berlatih bersama di Jakarta. Mereka datang dari berbagai daerah dengan fasilitas yang baik dan punya lawan tanding yang berkualitas. Beberapa di antaranya malah berlatih di Geisingen, Jerman,
Sementara dirinya bersama atlet Riau lainnya tak punya kesempatan melakukan try-out ke luar Riau karena pandemi corona dan pengetatan-pengetatan yang dilakukan pemerintah. Dia hanya berlatih di Siak bersama pelatih Khairul Minan dan yang lainnya. "Tapi itu bukan alasan gagal meraih medali terbaik. Sekali lagi, saya bersyukur dengan hasil ini," jelasnya lagi.
Ke depan, dia berjanji akan berlatih lebih giat lagi. Jika pandemi sudah berakhir, dia dan tim pelatih ingin berlatih di Geisingen, Jerman. Hampir seluruh atlet yang meraih emas di PON Papua ini, rata-rata berlatih di Geisingen.
Presiden Bertolak Menuju Papua
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Provinsi Papua untuk melakukan kunjungan kerja, membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, dan meresmikan sejumlah infrastruktur. Berdasarkan informasi yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Kepala Negara beserta rombongan berangkat melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (1/10), menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Setibanya di Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Presiden Jokowi dan rombongan akan langsung bermalam dan melanjutkan agenda kerja keesokan harinya. Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Provinsi Papua, antara lain Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin, serta Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar.
PON XX Papua akan dibuka secara resmi oleh Presiden Jokowi, Sabtu (2/10). Multievent olahraga ini mempertandingkan 37 cabang olahraga.
Bawa Berkah Bagi Masyarakat Sekitar
PON XX Papua memberi dampak yang positif terhadap sektor ekonomi masyarakat sekitar. Mulai dari pedagang kaos hingga sovenir bisa meraup untung jutaan rupiah. Kondisi ini pun mendapat sambutan positif dari Menteri Pemudah dan Olaharaga (Menpora) Zainudin Amali. Ia mengatakan, banyak masyarakat yang diuntungkan dengan adanya PON di Papua.
Seperti di sekitar tempat pembukaan, yakni di Stadion Lukas Enembe, terlihat banyak masyarakat yang berjualan baju dan suvenir ciri khas Papua.
"PON sangat memiliki dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar, banyak yang berjualan kaos atau suvenir terkait PON. Apalagi di sini kondisnya aman terkendali," kata dia dalam siaran persnya, Jumat (1/10).
Salah satu pedagang kaos dan sepatu PON XX, Ibu Erna mengakui derasnya pemasukan yang ia terima dari adanya event olahraga ini. Jalan Sentani daerah Taman Bunga menjadi lokasi ia berjualan dan dikatakannya bahwa dirinya sudah satu minggu berjualan baju atau sepatu PON XX.
"Saya sudah satu minggu jualan di sini, biasanya pakai mobil. Tapi karena mobilnya lagi dipakai, maka sekarang saya buka dengan meja seperti ini," tambahnya.(hbk/jpg/ted)