PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tim Riau menambah satu emas dalam pertandingan terakhir cabor sepaktakraw Porwil XI 2023 di GOR Sepaktakraw Purna MTQ, Senin (13/11/2023). Riau mendapatkan emas ketujuhnya di nomor dobel iven putri. Dalam pertandingan terakhir kemarin, duet Sutini dan Wan Anisa Rachmadi menang lumayan mudah atas Sumatra Barat (Sumbar), 2-0 (21-14 dan 21-10).
Sebelumnya Riau yang di nomor ini diperkuat juga oleh Putri Nasuha, menyapu bersih kemenangan masing-masing 2-0 atas Sumatra Selatan (Sumsel) dan Bangka Belitung (Babel). Ini merupakan emas keempat putri Riau, sekaligus menyapu bersih semua nomor yang dipertandingkan.
Menariknya, dari empat nomor yang diikuti putri Riau, tak sekalipun mengalami kekalahan. Mereka menang atas semua lawan yang dihadapi. Hanya beberapa pertandingan di nomor tim regu yang salah satu regunya kalah, tetapi secara hitungan menang.
Selain sapu bersih emas, putri Riau juga lolos di dua nomor utama PON 2024 Aceh Sumatera Utara (Sumut). Karena merebut emas di nomor tim dobel yang merupakan kualifikasi PON 2024, lolos di nomor tim dobel dan tim regu. Sumbar yang menjadi runner-up lolos di nomor regu dan quadrant.
Kapten putri Riau, Sutini, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya atas prestasi ini. Menurutnya, kedisiplinan saat latihan yang dilakukan tanpa henti sejak kegagalan dalam PON Papua 2021, kini berbuah prestasi. Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekannya yang berlatih dan bermain serius hingga menyapu 4 emas yang disediakan.
Hanya saja, wanita kelahiran Bengkalis ini mengingatkan bahwa dalam PON 2024 nanti, tantangan akan lebih berat. Sebab yang lolos di dua nomor tersebut adalah 3 tim kuat, yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta, plus dua tuan rumah Aceh dan Sumut.
"Target kami adalah berprestasi tinggi di PON 2024 agar tidak pulang dengan tangan kosong seperti di PON Papua. Untuk itu latihan harus lebih ditingkatkan lagi, baik dalam hal teknik maupun kedisiplinan," ujar pemain nasional yang bermain di SEA Games 2017 Kuala Lumpur dan Asian Games 2018 Jakarta Palembang ini.
Laporan: Hary B Koriun
Editor: Edwar Yaman
