Gejolak Internal Jadi Momentum Penguatan PAN

Politik | Minggu, 30 Desember 2018 - 13:40 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Internal Partai Amanat Nasional (PAN) tengah bergejolak. Banyak isu miring menerpa, mulai dari hengkangnya sejumlah pengurus inti hingga desakan dari lima pendiri partai (nonaktif) agar Amien Rais mundur dari jabatan Ketua Dewan Kehormatan.

Pengamat politik Hendri B Satrio memperkirakan, gejolak di tubuh partai berlambang matahari itu bisa berdampak negatif bagi kontestasi 2019. Terutama dalam menghadapi pemilu calon anggota legislatif (pileg). Meski begitu, Hendri melihat dampaknya tak akan terlalu signifikan, apalagi untuk pilpres 2019.

Baca Juga :46 Personel Polres Inhu Naik Pangkat di Awal Tahun

‘’Kalau secara pilpres sih enggak pengaruh ya. Tapi, kalau pileg untuk PAN akan berpengaruh, meski tidak terlalu signifikan,’’ ujar Hendri saat dihubungi JPG, Sabtu (29/12).

Kendati berpotensi mengganggu pileg, pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik (KedaiKOPI) itu memandang, gejolak di PAN bisa menjadi momentum penguatan partai. Asalkan, para pengurus dan kader bisa mengelola konflik dengan baik.

‘’Pengaruhnya justru bisa memperkuat PAN. Sekarang kan tinggal tiga bulan (jelang pemilu 2019, red). Jadi, kita bisa melihat kira-kira ke depannya akan seperti apa,’’ jelasnya.

Penguatan soliditas itu, lanjut Hendri, kemungkinan besar merupakan imbas dari desakan Amien Rais mundur. Amien sebagai sosok yang disegani di PAN, malah dikritik oleh sejumlah figur yang dianggap memiliki arah politik berlawanan.

Menimbang baik-buruknya gejolak yang terjadi, Hendri tetap berharap, agar PAN merampungnya ‘urusan dapurnya’ tanpa diketahui publik. Sebab, jika isu ini terus diangkat ke publik, maka justru akan memunculkan kegaduhan.

‘’Bicara secara internal aja, diskusikan, ditatakan lagi. Tapi, nggak perlu ke publik. Kalau ke publik, jadi heboh gini, nggak jelas,’’ paparnya.(sat/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook