JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Partai Keadilan Sejahtera membuka diri. Partai berlambang bulan sabit dan padi itu siap berkolaborasi dan berkoalisi dengan partai politik (parpol) manapun untuk mengusung capres - cawapres pada Pilpres 2024.
Kesiapan itu disampaikan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam puncak Milad PKS ke-20 di Istora Senayan, Jakarta, kemarin (29/5). "Kita hadir dalam peringatan milad PKS ini dengan satu semangat, satu misi, dan satu harapan yang sama, yaitu kolaborasi melayani Indonesia," terang dia.
Menurut dia, kolaborasi sangat penting, ibarat sebuah rumah. Rumah hanya akan terbangun jika ada pondasi, tiang, atap, dan dinding yang bersatu padu dan saling menguatkan. Saat ini semua pihak merasakan betapa pentingnya arti kolaborasi.
Hampir satu dekade terakhir ini, kata Syaikhu, bangsa Indonesia telah mengalami pembelahan sosial. Pemilu 2014 dan 2019 menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi semua. Karena itu, menjadi tugas semua pihak untuk menjadikan Pemilu 2024 sebagai era baru politik Indonesia. "Politik yang mencerahkan dan menggerakkan kemajuan bangsa," terangnya.
Bagi Syaikhu, perbedaan pilihan adalah sebuah keniscayaan dalam alam demokrasi. Justru karena berbeda itulah bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Bangsa yang bisa melahirkan karya-karya terbaiknya. Kuncinya adalah bagaimana mampu mengelola keberagaman. "Luka-luka harus kita sembuhkan. Rasa sakit harus kita pulihkan. Halaman baru politik Indonesia harus kita bentangkan bersama," tuturnya.
Hadir beberapa tokoh politik dalam puncak milad kemarin, yaitu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Rachmat Gobel, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arwani Thomafi, dan sejumlah tokoh lainnya.
Muhaimin, Zulkifli, Sandiaga, dan Anies diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato. Momen spesial muncul untuk Anies. Suara gemuruh dan gegap gempita membahana ketika dia diminta naik ke podium. Teriakan "presiden" yang ditujukan kepada Anies bersautan dari atas tribun.
Anies tidak langsung merespon teriakan dan dukungan dari ribuan kader PKS. Dia hanya menyampaikan terkait kerja sama yang baik antara Pemprov DKI Jakarta, Fraksi PKS DPRD DKI dan fraksi lainnya. Namun, di akhir pidato, Anies menyampaikan pantun yang berisikan harapan kebersamaan dengan PKS. "Bersama PKS kemarin penuh dengan kenangan, kembali bersama PKS esok penuh dengan harapan," tutupnya.
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi menanggapi santai antusiasme kader PKS yang menyambut Anies. Menurut dia, boleh saja hal itu dianggap sinyal dukungan kader PKS kepada Anies. Namun, PKS sendiri belum memutuskan siapa tokoh yang akan diusung menjadi capres.
Dia mengatakan, Majelis Syuro PKS lah yang nanti akan memutuskan. Pada Juni dan Desember mendatang, Majelis Syuro akan mengadakan rapat untuk membahas persiapan pemilu. Yang jelas, kata dia, saat ini pihaknya membuka lebar-lebar pintu untuk berkoalisi dengan partai mana pun.
"Kami tidak mau dikunci dulu, kami siap berkoalisi. Kami ingin menang dan masuk pemerintahan," tegas anggota Komisi III DPR itu.(lum/bay/jrr)
Laporan JPG, Jakarta