JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pertemuan tertutup dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Selasa (26/6/2018) malam, dilakukan oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman.
Adapun hal itu berlangsung di kediaman dinas Wakil Presiden di Jalan Diponegoro, Jakarta. Presiden PKS Sohibul Iman yang dikonfirmasi mengatakan, selain silaturahmi, dirinya juga melakukan pembicaraan mengenai Pilkada, Pileg, Pilpres dan kondisi perekonomian di Indonesia.
Dia dalam kesempatan itu sempat berseloroh bahwa JK adalah orang yang paling berpeluang mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Baca Juga :
1.900 Warga Miskin Masuk Data PBIJK
"Saya candain Pak JK, kata saya Pak JK kelihatannya paling aman buat Pak Jokowi ambil jadi cawapresnya," katanya saat dihubungi, Rabu (27/6/2018).
Candaan itu ternyata ditanggapi serius oleh JK. Menurut Sohibul, JK menerangkan bahwa hingga hari ini belum mengantongi restu dari sang istri, Mufidah Jusuf Kalla, anak serta cucu-cucunya.
Terlebih, ada Pasal 7 UUD 1945 yang mengatur presiden dan wakil presiden selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam satu jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
"Beliau (JK) bilang, ya, ada yang punya ide itu, tapi kan tergantung MK. Juga istri, anak dan cucu minta untuk istrirahat, karena sudah lumayan umur juga, kata beliau sambil terkekeh," tuturnya seperti menirukan JK.
Dia pun mencontohkan Mahathir Mohamad yang terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia pada umur 92 tahun. Karena itu, kata dia lagi, umur bukan menjadi penghalang.
"Beliau (JK) bilang, ’Oh iya, memang fenomena Mahathir bikin semua merasa muda dan siap maju. Konon Pak Amien Rais juga mau maju,’" tuntasnya yang menirukan JK. (gwn)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama