KPU RIAU

Prokes Pencoblosan di Pilkada Ketat, Masyarakat Tak Perlu Risau

Politik | Senin, 26 Oktober 2020 - 21:27 WIB

Prokes Pencoblosan di Pilkada Ketat, Masyarakat Tak Perlu Risau
Ketua KPU Riau Ilham Muhammad Yasir.(DOK.RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Riau Ilham Muhammad Yasir menegaskan, masyarakat tidak perlu takut menggunakan hak suaranya dalam pelaksanaan Pilkada serentak di 9 daerah kabupaten di Riau, karena KPU sendiri sudah mengantisipasi dengan prosedur yang ketat terhadap protokol kesehatan di hari pencoblosan nanti, terutama dalam mengantisipasi munculnya klaster Tempat Pemilihan Suara (TPS).

"Masyarakarat tidak perlu risau, di setiap TPS sudah disediakan sabun dan tempat mencuci tangan, serta hand sanitizer. Dan KPU juga menyediakan masker bagi masyarakat yang tidak sempat membawa serta cek suhu tubuh. Bahkan, saat mencoblos masyarakat juga akan dilengkapi sarung tangan,” ungkap Ilham M Yasir.


Diharapkan mantan wartawan Riau Pos ini, dengan pelaksanaan pilkada mudah-mudahan tidak ada klaster di TPS. Terlebih berbagai persiapan terus dimatangkan, dijelaskan Ilham mulai kursi mengantri yang diberi jarak sesuai protokol kesehatan, dan tidak akan sempat menumpuk, karena usai mencoblos pemilih langsung pulang.

“Sedangkan petugas TPS akan dilengkapi dengan pakaian asmat, masker lengkap, dan saat ini  menurut Ihlam sedang dalam proses pengadaannya di pusat,” sambung Ilham. 

Namun justru yang dirisaukan KPU, jelas Ilham, para petugasnya yang terpapar Virus Corona. Karena pada saat Patarlih Juni hingga Juli 2020 lalu, sejumlah petugas yang menjalani Rapid Test ternyata banyak yang reaktif.

"Mereka yang reaktif ini langsung disisihkan, tidak boleh kerja,'' jelas Ilham.

Ilham juga tidak menampik di tubuh KPU sendiri sudah ada 3 ketuanya yang terpapar positif Covid-19. Seperti DKI, Sulses(OTG) dan dirinya, di Riau. Sedangkan daerah tingkat II, yaitu Ketua KPU Agam berserta salah satu anggotanya. 

Ditegaskan Ilham, yang justru dikuatirkan itu klaster kampanye. Dimana adanya pembatasan massa untuk 50 orang saja. Namun di lapangan, ternyata masih ada massa calon kepala daerah melebih jumlah yang telah ditentukan. 

“Bahkan di lokasi pun tidak ada pengecekan suhu tubuh, dan tak terlihat juga pengadaan hand sanitizer. Pelanggaran itu ranah polisi untuk membubarkannya,'' ujarnya.

Bilik Khusus

KPU juga sudah mengantisipasi dengan pengadaan bilik khusus suara. Demikian diungkapkan Ilham M Yasir.

"Warga yang menunjukkan gejala demam dan batuk akan kita arahkan mencoblos di bilik khusus. Jadi mereka tetap bisa mengunakan hak pilih, dan setelah itu kita minta memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat," ujar Ilham.

Khusus untuk komisionernya yang bertugas di hari pencoblodsan menurut Ilham, KPU memberlakukan pengamanan level 3 . Karena mereka akan banyak berinterkasi dengan masyarakat. Setiap komisioner diberi jatah tiga kali swab saampai tahapan pilkada selesai.

Laporan: Deslina (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook