JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Juru Bicara Presiden Johan Budi Saptopribowo yang mempertanyakan status di parlemen membuat Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tampak geram.
Karena itu, dia meminta agar mantan juru bicara KPK itu tidak bermanuver dan tidak asal mengeluarkan pernyataan.
"Jangan bermanuver, jangan bermain opini dan jangan jadi agen KPK, Apalagi jadi agen Novel di istana," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/8/2017).
Legislator asal NTB itu menegaskan, sebagai juru bicara, Johan Budi harus tertib. Dia hanya boleh berbicara atas izin presiden.
"Diam tutup mulut. Dia harus dispilin. Apa yang dikatakan presiden itu yang dia katakan," tegasnya.
Dia menambahkan, berbeda dengan dirinya, sebagai legislator, tentu dia bebas untuk berbicara apa saja.
"Kalau saya bebas! Saya dipilih rakyat, disumpah, ya untuk ngomong," ucapnya.
Karena itu, dia menilai, aneh ketika statusnya ditanyakan Johan Budi.
"Urusan apa coba Johan Budi mempersoalkan DPR? Siapa dia siapa saya? Kasian kawan ini," tegas Fahri.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Johan Budi Saptopribowo belum mendengar ada rencana Panitia Khusus Angket KPK untuk memanggil Presiden Joko Widodo. Pemanggilan itu diusulkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, dia menegaskan bahwa Fahri tidak bisa mewakili pansus karena bukan merupakan pimpinan atau anggotanya.
"Pak Fahri itu pansus (angket) bukan?" katanya.
Dia kemudian mengatakan, presiden baru akan bersikap apabila ada rekomendasi resmi yang dikeluarkan oleh pansus KPK. Termasuk usul agar Jokowi menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) revisi UU KPK yang sejauh ini baru sebatas wacana. (dna)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama
