JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Posisi sebagai tenaga ahli utama di Istana untuk membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi ditempati politikus Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin.
Diketahui, pria yang kerap menggunakan sorban itu ditugaskan untuk menjadi juru bicara di bidang politik oleh Presiden. Lantas, pengangkatan itu membuat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon ikut angkat bicara.
Sebagai kerabat dekat Ali, dia tak mempermasalahkan koleganya itu telah menjadi pembantu Jokowi. Sebaliknya, dia menegaskan, dirinya pun tak mempersoalkan jika nantinya Ali malah akan menjadi "lawan tanding" dalam berdebat dengan dirinya.
Anak buah Prabowo itu pun mengaku hubungannya dengan Ali pun baik saja.
"Saya kan enggak urusan dengan orang per orang, yang kami urus adalah kebijakan-kebijakannya, jadi kalau nanti ada perbedaan pendapat berdebat, ya, biasa-biasa aja," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Namun, dia kembali mengutarakan keherananya dengan pembentukan Kantor Staf Presidenan (KSP) di era Jokowi. KSP, menurutnya, merupakan lembaga yang non struktural.
"Lembaga nonstruktural yang enggak jelas. Ini menurut saya memang harus dibubarkan saja, mengapa? Ini overlap," tegasnya.