PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Persoalan kesalahan input pada sistem hitung (situng) KPU menjadi sorotan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau. Pasalnya, saat ini muncul opini di masyarakat bahwa kesalahan input hanya terjadi kepada pasangan capres dan cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Maka dari itu, Bawaslu menegaskan agar KPU bisa mengumumkan ke publik, berapa banyak kesalahan input yang terjadi kepada masing-masing capres dan cawapres. Permintaan itu disampaikan langsung Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan kepada Riau Pos, Senin (20/5). Menurut Rusidi, KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu memiliki tanggung jawab penuh terhadap setiap publikasi, termasuk hasil input yang diunggah ke website resmi KPU.
“Ini menjadi catatan bersama, bahwa kenapa KPU sampai sekarang tidak pernah mengumumkan kepada publik tentang situng C1 yang salah input. Harusnya dijelaskan ke masyarakat, berapa salah input untuk 01 dan berapa 02. Karena akhir-akhir ini yang terbaca oleh publik kesalahan input oleh KPU selalu kepada 02,” sebut Rusidi.
Ia menegaskan, persoalan itu harusnya ditanggapi dengan sangat serius. Karena jika tidak ada penjelasan secara resmi, maka masyarakat semakin beranggapan ada sesuatu yang disembunyikan. Ia menyarankan agar KPU segera mengumumkan ikhwal kesalahan input tersebut. Bisa dengan memuat pengumuman di koran atau media massa. Atau membuat selebaran dan menempelkan ke Kantor KPU kabupaten/kota yang ada.
“Betul memang setiap kesalahan input langsung diperbaiki. Tapi yang menjadi soalan tidak ada penjelasan secara resmi dan detail berapa jumlah kesalahan input yang terjadi. Berapa 01 dan berapa 02? Dan berapa yang sudah diperbaiki. Semua menurut saya harus clear agar tidak ada lagi polemik di tengah masyarakat,” pintanya.
Sementara itu, Komisioner KPU Riau Divisi Hubungan Masyarakat dan SDM Nugroho Noto Susanto mengakui pihaknya belum sempat merekap secara menyeluruh jumlah kesalahan input C1 ke situng KPU. Namun yang pasti, pihanya selalu menanggapi dan merespon secara cepat setiap adanya aduan kesalahan input. Baik untuk pasangan 01 maupun 02. Hal itu dikarenakan pihanya masih terkonsentrasi dengan proses rekapitulasi suara di tingkat nasional.
“Memang rekap secara menyeluruh belum ada. Karena kami sedang terkonsentrasi dengan pleno tingkat nasional. Kawan-kawan wartawan mungkin tahu bahwa kami sangat terbuka untuk itu. Setiap aduan yang masuk langsung kami respon dan minta perbaiki ke admin secara terbuka. Bahkan salah satu contoh sewaktu salah input di Dumai kami langsung respon. Beberapa saat setelah itu langsung diperbaiki kan,” ungkapnya.