JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Serangkaian perintah dari Command Prompt (CMD) disebut-sebut bisa dijadikan salah satu cara untuk mengawal keamanan server KPU. Dari unggahan yang ramai beredar di media sosial, caranya adalah dengan mengetik perintah Format: C
Chairman of Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengungkapkan, bahwa siapapun yang mengerti komputer tentu tahu bahwa perintah Format C: tidak ada kaitannya dengan pengamanan server KPU. “Ini jelas hoaks. Kalaupun ada yang percaya, mirip anak playgroup yang baru belajar komputer,” katanya pada Jawa Pos (JPG), Jumat (19/4).
Sekelompok perintah tersebut diklaim sebagai petunjuk dari seorang hacker Rusia yang diterjemahkan oleh twitter.
Menyusul dimulainya penghitungan real count KPU, banyak hoaks yang bertebaran tentang rentannya sistem perhitungan dan data online KPU terhadap peretasan. Pratama mengatakan, sebelum mengklaim terjadinya sebuah peretasan, orang harus mengerti juga bagaimana melakukan peretasan.
“Bagaimana membuat script untuk peretasan. Bagaimana menggunakan tools-tools peretasan. Harus tahu menggunakan Cyber Weapon. Harus tahu bagaimana sistem kerja jaringan komputer dan lain-lainnya,” kata Pratama.
Pratama menyakini bahwa server KPU yang sekarang tidak terlalu kuat. Namun ia juga yakin bahwa KPU sedang dan terus berupaya meningkatkan kekuatan sistem IT-nya. Pratama meminta pada ahli-ahli komputer di Indonesia untuk tidak usil melakukan pemindaian (scanning) bahkan melakukan percobaan serangan ke website KPU. “Scanning saja itu sudah melanggar UU ITE,” sebutnya.
Editor: Eko Faizin