JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Isu tentang Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pernah mengirim utusan guna memuluskan jalannya sebagai cawapres Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 menuai bantahan dari internal partai.

Isu itu sendiri awalnya dilontarkan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, pernyataan yang diungkapkan koleganya itu dinilainya merupakan pernyataan pribadi.

Dia lantas menyebut Rommy telah mendapatkan informasi yang salah.

"Saya katakan kemarin Pak Rommy, jangan sok tahu lah," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Diterangkannya, saat ini isu mengenai Prabowo sebagai cawapres dinilainya sudah tertutup rapat. Terlebih, sambungnya, penunjukan Prabowo pun telah melalui mekanisme yang ada.

"Kalau di Gerindra prosesnya sudah ada, mekanismenya sudah ada, dan kami sudah melalui mekanisme itu melalui rakornas dan rapimnas dengan menghasilkan Pak Prabowo sebagai capres dari Gerindra," jelasnya.

Karena itu, ditegaskannya sebaiknya Rommy untuk mengurusi calon yang diusungnya pada pemilihan presiden 2019. Sebaliknya, seharusnya koleganya itu tak ikut campur mengenai capres yang diusung partai berlambang kepala garuda itu.

"Urus saja capresnya sendiri, partainya sendiri, jangan mengurusi yang lain," tuntasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyebut bahwa Prabowo Subianto pernah mengirim utusan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna kemungkinan menjadi cawapres mantan walikota Surakarta itu di Pilpres 2019. (ce1/aim)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama