BOGOR (RIAUPOS.CO) -- Kemarin (15/5) beberapa pemimpin daerah sepakat untuk redam konflik pasca pemilu di masyarakat dengan membentuk forum. Forum tersebut kemudian dinamai, Forum Bogor. Para peserta yang hadir setuju, untuk menyebarkan berita positif di tengah kemelut yang memecahkan masyarakat selama pemilu. Forum tersebut diinsiasi oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.
Pertemuan yang dilaksanakan di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor itu dihadiri oleh pemimpin dari berbagai daerah. Seperti, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur NTB Zulkiflimansyah, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Wagub Jawa Timur Emil Dardak, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dan Wali Kota Tangerang Airin Rachmi Diany.
Kemarin juga terlihat, Agus Harimurti Yudhoyono dan Yenny Wahid. “Kami juga sudah mengundang Pak Anies Baswedan, tapi pas siang menjelang sore tadi (kemarin, red) beliau bilang pihak Pemprov sedang ada syukuran. Jadi berhalangan untuk hadir,” ucap Bima seusai pertemuan kemarin.
Acara tersebut berlangsung dari pukul 16.00 WIB. Selama pertemuan, tidak ada satu pun awak media yang diperkenankan masuk. Acara berlangsung secara tertutup. Sebagai inisiator, Bima menjelaskan, apa saja yang mereka lakukan di dalam. Selain berbuka puasa bersama dan salat berjamaah. Para tokoh negara itu, berdiskusi tentang apa yang terjadi di negara ini.
Mengingat, kondisi masyarakat saat ini tengah dilanda perpecahan pasca pemilu. Diharapkan, denga ditemukannya para tokoh dan pemimpin tersebut bisa menciptakan kondisi yang lebuh kondusif di masyarakat. Ini mereka lakukan sekaligus untuk menjadi panutan masyarakat di luar sana.
Bahwa mereka perlu berdamai antar satu sama lain. Setelah berseteru terkait dukungan politik semata. “Kami cinta Indonesia, kami ingin Indonesia damai. Dengan diwarnai energi positif dan optimisme dalam membangun Indonesia,” tutur pria kelahiran Bogor tersebut.
Bima menceritakan awal mula pertemuan ini diinsiasi. Dia sudah lama kenal dengan tokoh-tokoh yang hadir kemarin di Bogor. Bahkan jauh sebelum mereka memimpin beberapa daerah di Indonesia. Pertemuan tersebut terjadi di tempat ngopi bareng, atau sekadar melalui aplikasi media sosial saja.
Dalam perbincangan tersebut, mereka sering membicarakan tentang bagaimana membangun negeri ini ke depannya. Keguyuban tersebut lah yang ingin dia aktifkan kembali. Agar dicontoh oleh masyarakat di area kepemimpinan mereka. Bahwa perbedaan bukan lah alasan untuk memecah belah bangsa. “Saya saja kadang lupa, sahabat saya ini partainya dari mana kok,” selorohnya lantas tertawa.
Hal tersebut juga diamini oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Justru di tengah kondisi masyarakat yang berkecamuk ini, mereka harus bertemu. Untuk mengokohkan kembali kebersamaan antar pemimpin yang ada di Indonesia. Hal ini tidak lain untuk memastikan. Pada 22 Mei mendatang, masyarakat tetap akan bersatu sebagai bangsa apa pun yang terjadi. “Agar masyarakat terinspirasi, follower-follower kami di dunia maya juga terinspirasi. Bahwa ada anak bangsa yang ingin damai ke depannya,” kata Ganjar.(bin/jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos