NU Bebaskan Dukungan

Politik | Kamis, 13 September 2018 - 10:20 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj membebaskan warga Nahdliyin untuk mendukung salah satu pasangan calon di Pilpres 2019. Pasalnya dia menegaskan NU bukan partai politik

Pernyataan Said tersebut menanggapi kunjungan Prabowo Subianto ke sejumlah pesantren di Jawa Timur beberapa waktu lalu. 

“NU itu sebenarnya organisasi keagamaan kemasyarakatan tidak bisa untuk mendukung, ada warga NU silakan mau milih bebas mau milih sesuai nuraninya masing-masing,” kata Said di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).
Baca Juga :Muhaimin: Pemberhentian Kiai Marzuki Mencederai Tradisi NU

Said pun membantah PBNU selama ini dengan tegas menyatakan mendukung Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Menurutnya hal itu tergantung pilihan partai politik dan calon masing-masing warga Nahdliyin.

“Gini masalah dukung- mendukung partai yang mendukungnya kan kalau massa NU ya silakan sesuai partai masing-masing,” ucapnya.

Senada pun dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Helmy Faisal Zaini. Dia menegaskan, organisasi Islam terbesar itu tidak menyatakan secara resmi dukungan politik. Seperti layaknya partai politik.

“Kami perlu tegaskan ulang NU organisasi kemasyarakatan, keagamaan bukan parpol. Jadi kalau ditanya soal dukungan politik secara resmi NU bukan parpol, tapi secara informal kegiatan bersifat kultural,” ucap Helmy.

Dia tak tegas menyatakan siapa yang bakal dipilih warga NU. Hanya saja menurutnya mereka sudah lebih cerdas untuk menentukan pilihan politik. “Warga NU sudah cerdas untuk memilih pemimpinnya,” paparnya.

Helmy pun santai menanggapi kunjungan calon presiden Prabowo Subianto ke pesantren Jawa Timur. Menurutnya bebas-bebas saja Prabowo menemui para kiai di Jawa Timur.

Dia juga tak yakin dukungan Nahdliyin kepada Jokowi-Ma’ruf seperti yang digemborkan sebelumnya, bakal goyah karena ada manuver Prabowo-Sandiaga. Helmy menyebutkan soal demikian harus ditanyakan kepada pengamat.

“Waduh harus tanya ke pengamat politik,” jelasnya.

Sebelumnya, diketahui Prabowo telah melakukan kunjungan ke Jatim pada 6 September 2018 lalu. Pada kunjungannya itu, Prabowo melakukan ziarah ke makam beberapa pendiri organisasi Nahdlatul Ulama di Kabupaten Jombang dan Bangkalan, Jawa Timur.

Selain itu, ia juga menyambangi pondok pesantren Tebuireng dan Tambak Beras yang berada di Jombang.(rdw/jpg)

(Laporan JPG, Jakarta)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook