TES KESEHATAN BAPASLON PILPRES 2019

Ma’ruf Diperiksa Lebih Lama

Politik | Senin, 13 Agustus 2018 - 17:34 WIB

Ma’ruf Diperiksa Lebih Lama
TES KESEHATAN: Bakal capres cawapres Pilpres 2019 Joko Widodo (kiri) dan Ma’ruf Amin menjalani pemeriksaan awal tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Ahad (12/8/2018). (FEDRIK TARIGAN/JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - TAHAPAN tes kesehatan bagi bakal calon presiden dan wakil presiden mulai dilaksanakan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad (12/8). Bakal pasangan calon (bapaslon) Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin mendapat kesempatan pertama melakukan pengecekan.

Tiba di RSPAD pukul 08.00 WIB, kedua bapaslon yang datang menggunakan Inova itu masing-masing membawa anak bungsunya itu baru keluar pukul 20.30 WIB. Atau 12,5 jam menjalani pemeriksaan.Ditemui usai pemeriksaan, Jokowi maupun Ma’ruf menyampaikan optimismenya.

Baca Juga :Besok, Jokowi Dijadwalkan Lantik Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI

“In sha Allah sehat semuanya. Kalau kita lihat beliau masih segar bugar, saya juga masih segar bugar,” kata Jokowi.

Terkait waktu pemeriksaan yang cukup panjang, mantan Wali Kota Solo itu mengakui jika proses yang dilakukan Ma’ruf Amin relatif lebih lama. Namun dia membantah jika hal itu disebabkan persoalan kesehatan. Me­nurutnya, itu lebih disebabkan kurang pengalamannya Ketua MUI itu menjalani pemeriksaan sehingga kesehatan. Sehingga perlu breafing lebih lama.

“Kalau saya sudah lima kali. Walikota dua kali, gubernur sekali, dan presiden dua kali ini,” imbuhnya.

Ma’ruf pun membenarkan pernyataan Jokowi. Dia mengaku biasa saja dengan proses pemeriksaan yang maraton. Menurutnya, itu tidak seberapa dibandingkan lelahnya melaksanakan ibadah haji. Ketua Tim pelaksana Penilaian Kemampuan Jasmani dan Rohani Astronias Bakti Awusi mengatakan, pemeriksaan dilakukan secara keseluruhan. Mulai dari penyakit dalam, penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit paru, bedah urologi, bedah ortopedi, neurologi hingga pemeriksaan telinga, hidung, tenggorokan, hingga pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Hal itu, lanjutnya, merupakan standar yang ditetapkan. Pada Pilpres 2014 lalu, proses yang sama juga dilakukan.

“Tetapi dengan menggunakan alat-alat yang lebih mutakhir,” ujarnya di lokasi.

Ketua KPU Arief Budiman enggan berkomentar mengenai peluang tidak lolos cek kesehatan yang dialami bacalon. Dia memilih untuk menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan tim dokter. Meski demikian, dia menegaskan jika hasil pemeriksaan bersifat final. Sehingga bacalon tidak memiliki kesempatan untuk melakukan tes tandingan di tempat lain.

“Cuma satu ini saja,” kata dia.

Arief juga mengingatkan jika hasil tes kesehatan tidak menentukan kelolosan secara umum. Pasalnya, tes kesehatan hanya salah satu item di antara sekian banyak persyaratan lainnya. Dan untuk bisa ditetapkan sebagai pasangan calon, bapaslon harus memenuhi syarat secara akumulatif.

Di sisi lain, pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kemarin melakukan aktivitas yang berbeda jelang tes kesehatan pagi ini. Sandi masih memenuhi undangan untuk berpartisipasi di Ancol Aquathlon. Ajang yang memulai start di pantai Lagoon Ancol ini mengkombinasikan antara cabang olahraga renang dan lari.

”Karena saya harus ikut tes, saran dokter saya ikut yang 5 kilo, tidak ikut berenang,” kata sosok penghobi lari itu.

Lain halnya dengan Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra itu memilih beristirahat di kediaman Hambalang, mempersiapkan tes kesehatan yang dimulai pagi ini.

Menurut Sandi, sejumlah proses internal tengah dilakukan pasangan Prabowo-Sandi. Dalam hal penyusunan tim pemenangan, pembahasan tetap dilakukan dengan empat partai pengusung. Namun, isu yang menguat adalah keinginan mayoritas yang meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua tim pemenangan.

Tidak hanya itu, Sandi juga berharap Ketua Komando Satgas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bisa menjadi juru kampanye. Sebab, figur AHY saat ini juga bisa menjadi salah satu daya tarik pemilih. ”Banyak yang minta Pak AHY sebagai magnet,” ujarnya.

Salah satu fokus untuk meraih dukungan adalah mendekati kalangan ibu rumah tangga. Sandi menyebut mereka sebagai partai emak-emak. Menurut dia, banyak hal yang perlu dicari solusi dari keluhan emak-emak.

”Partai emak-emak ini harus diperhatikan, mulai dari harga yang bergejolak menjadi concern ibu-ibu di seluruh Indonesia. Kami ingin agar kontestasi ini menghadirkan pangan yang terjangkau,” kata Sandi.

Tidak hanya tes kesehatan, rencananya Sandi pada hari ini akan mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Sandi ingin menyampaikan perkembangan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) terbaru. ”Saya rutin per tiga bulan sampaikan, mulai dari rekening bank, harga saham kan berubah-ubah,” kata pendiri PT Saratoga Investama Sedaya itu.

Selain itu, Sandi juga berencana memberi penjelasan pada KPK terkait isu mahar senilai Rp500 miliar yang masing-masing diberikan untuk Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera. Sandi juga ingin berkonsultasi kepada KPK terkait pembiayaan dana kampanye. Menurut dia, pembiayaan dana kampanye akan menjadi perhatian publik. Karena itu, proses pembiayaan kampanya harus dijalankan terbuka dan transparan.

”(Pemberian mahar) itu tidak benar. Masyarakat akan kecewa jika dibohongi. Saya justru akan declare berapa (dana kampanye) yang saya sediakan, saya bersedia menyediakan sebagian dana, dan minta bantuan partai yang mengusung,” ujar Sandi.(lum/far/bay/tyo/ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook