Amran Optimistis karena Pernah Jadi Mentan

Politik | Kamis, 26 Oktober 2023 - 10:23 WIB

Amran Optimistis karena Pernah Jadi Mentan
Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju Andi Amran,

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kemarin (25/10) Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju. Amran dilantik berlandaskan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 101/P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024. Amran rupayanya cukup percaya diri dengan tantangan di dunia pertanian yang saat ini ada seperti El-Nino.

Usai pelantikan, Amran menyampaikan terimakasih kepada Jokowi karena memberinya kepercayaan sebagai menteri pertanian. “Insyaallah kami akan langsung menjalankan tugas,” ujar Amran.


Menurut Amran, langkah pertama yang akan dilakukan usai pelantikan adalah melakukan konsolidasi dengan tim Kementerian Pertanian. Amran juga mengatakan bahwa salah satu masalah yang dihadapi petani saat ini adalah kekosongan pupuk yang akan mengakibatkan hasil produksi pertanian menurun. “Ini kita selesaikan dulu dengan teknis lainnya. Siang ini (kemarin siang) jam 1 Insyaallah kita sudah rapat,” tutur Amran.

Menurutnya yang paling penting adalah bagaimana menyelesaikan petani. Untuk itu keluhan petani harus didengarkan. Lalu soal El Nino, dia menyebut sudah memiliki pengalaman dari 2015. Memang saat itu dia menjabat sebagai menteri pertanian. “Insya allah El Nino yang sekarang sudah selesai karena sudah hujan,” ucapnya.

Pakar kebijakan agrobisnis Departemen Agrobisnis IPB Feryanto merespon pengangkatan kembali Amran sebagai Menteri Pertanian. Dia mengatakan dari perspektif non politik praktis, Jokowi bakal memilih sosok dari kalangan professional atau non kader parpol. ’’Presiden ingin Kementan yang sedang down secara psikologi, dapat bangkit dengan dipimipn oleh orang berpengalaman dan professional,’’ tuturnya. Menurutnya aspek pengalaman dan professional itu menjadi keunggulan pada sosok Amran. Sehingga Jokowi memilih dia, terlepas jika ada pertimbangan politik lain di belakangnya.

Fery lantas menyebutkan sesuai dengan tugasnya, Kementan berfokus pada produksi. Pada era Mentan Amran sebelumnya, program yang dicanangkan Jokowi saat itu adalah swasembada lewat program Pajale.

Target swasembada itu memang belum tercapai. Tetapi menurut penilaiannya, di era Amran saat itu prouksi pertanian memiliki kinerja baik. Tren produksi mengalami peningkatan. Khususnya pada tanaman pangan.Capaian kinerja itu, dia duga menjadi salah satu pertimbangan Jokowi. Apalagi masa kerja pemerintah sekarang tersisa sekitar satu tahun lagi.

Fery kemudian menyampaikan tugas atau PR Mentan sekarang adalah menjamin dan menjaga produksi pangan tetap sesuai target. Dengan kendala kekeringan yang muncul akibat gelombang El Nino. Tugas berat lainnya adalah menjaga kesejahteraan petani, supaya mereka tetap memiliki motivasi untuk tetap menanam. Di tengah persoalan kelangkaan pupuk, kekringan, serta kenaikan harga yang ternya belum sepenuhnya dinikmati petani kecil.

Sementara itu pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah mengatakan saat ini adalah masa-masa injury time pemerintahan Jokowi. Dia menuturkan sosok Amran cukup sulit untuk melakukan gebrakan. Dia mengataka kemungkinan besar Amran hanya melanjutkan program-program yang sudah ditetapkan oleh Mentan sebelumnya.

’’Jadi melanjutkan program rutinitas saja,’’ tuturnya. Padahal tantangan atau persoalan di sektor pertanian saat ini sangat besar. Dia lebih menyorti harga komoditas pangan yang terus melambung. Kondisi tersebut terkait dengan stok di tingkat petani.

Kalaupun ingin melakukan perombakan atau gebrakan, Amran harus merombak jajaran di bawahnya. Supaya bisa berlari kencang. Namun Trubus mengingatkan perombakan pejabat eselon I dan II tentu butuh proses untuk bisa stel dan bisa diajak lari kencang.(wan/lyn/mia/syn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook