Cak Imin-Mahfud MD Tak Prioritas

Politik | Rabu, 11 Juli 2018 - 11:32 WIB

Cak Imin-Mahfud MD Tak Prioritas
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno.

Sementara Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin masih menutup rapat nama yang tokoh dipilih Jokowi sebagai cawapres. Dia hanya memberi sedikit bocoran tentang gambaran figur tokoh tersebut saat berbincang dengan jurnalis di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/7).

Ngabalin meminta publik untuk sabar menunggu karena tidak lama lagi akan diumumkan.  “Yang pasti cawapresnya adalah tokoh terbaik bangsa, yang punya visi yang sama klop dengan Jokowi,” ucapnya.

Baca Juga :MAKI Bakal Gugat ke PTUN, jika Firli Bahuri Tak Diberhentikan Tidak dengan Hormat dari KPK

Soal latar belakang tokoh tersebut apakah dari dalam atau luar partai politik, Ngabalin meminta awak media bersabar. “Antum tunggu sebentar saja. Pak Presiden selalu menyampaikan kader terbaik bangsa bisa berasal dari dalam partai dan luar partai,” sebut politikus Golkar ini.

Ngabalin meyakini orang yang dipilih suami Iriana sebagai calon pendamping di periode kedua nanti adalah sosok yang bagus, hebat dan akan memberi efek kejut ketika diumumkan nanti. “Sebagai tokoh nasional, orang yang punya kemampuan intelektual yang bagus, masa depan yang bagus, dan cocok dengan Jokowi. Semua partai pendukung menyampaikan luar biasa,” ujarnya.

Dari wacana yang beredar, terdapat beberapa nama-nama yang berpotensi menjadi cawapres Jokowi. LSI Denny JA bahkan menyebutkan sejumlah nama.

Dikonfirmasikan bila nama Cak Imin tak masuk daftar prioritas cawapres Jokowi, Wasekjen PKB, Daniel Johan menyatakan, tak gentar. PKB akan terus menggencarkan posko JOIN (Jokowi-Cak Imin) di seluruh Indonesia. “Terus membentuk posko JOIN, yang saat ini sudah lebih dari 25 ribu by name by addres. Target kita minimal terbentuk 50 ribu posko se-Indonesia dalam bulan Juli ini,” ujarnya kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (10/7).

Selain memasifkan posko JOIN di berbagai daerah, sambung Daniel, PKB memastikan akan terus menjalin komunikasi dengan parpol koalisi Jokowi. Daniel menyebut, PKB belum punya rencana mengalihkan dukungan andai tak dipilih Jokowi jadi cawapres. “Komunikasi yang baik dengan semua sahabat partai tetap berjalan agar koalisi semakin kompak dan solid,” sebut Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

Sementara, Mahfud MD mengaku, tak punya keinginan untuk itu. Jika mau, dia pasti sudah memasang baliho seperti tokoh-tokoh yang bersedia menjadi cawapres. “Saya ingin, tapi saya tidak mau. Saya sudah selesai,” kata Mahfud.

Senada, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, hanya ingin menjadi Menteri Keuangan. “Saya jadi Menteri Keuangan saja,” ujarnya.

Moeldoko saat ditanya mengenai kesiapanya untuk mendampingi Jokowi tak menjawab tegas. Dia mengatakan, dirinya kini tengah fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala KSP.  “Sudah­lah sekarang apa yang ada saya hadapi, saya hadapi dengan baik. Total hidup saya untuk Pak Jokowi,” ujarnya.

Sementara, Partai Golkar sudah menyiapkan sejumlah rencana andai cawapres pilihan Jokowi bukanlah Airlangga Hartarto. Wasekjen Golkar M Sarmuji mengatakan, ada negosiasi politik tertentu yang akan dilakukan.

“Kami sudah menyiapkan langkah antisipasi. Tentu tidak bisa kita sampaikan di muka umum. Langkah antisipasinya bisa jadi kita tetap mendukung Jokowi dan tentu dengan negosiasi tertentu atau lain-lain akan kita bicarakan di internal partai,” kata Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (10/7). (aen/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook