PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Puluhan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Pekanbaru membentangkan baliho dengan berbagai ukuran di pinggir Jalan Soekaro-Hatta di depan Markaz PKS Riau tak jauh dari SPBU, Ahad (11/9). Mereka membawa spanduk dan baliho yang berisi menolak kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM subsidi.
Sontak aksi yang terjadi tersebut menarik perhatian para warga yang sedang mengisi BBM di SPBU tersebut. Para pengendara yang semula waswas ketika berhenti di SPBU tersebut akhirnya bisa merasa lega. Sebab aksi tersebut berjalan tertib dan tidak sampai memasuki SPBU. Hanya mengambil tempat di pinggir jalan tepat di depan Markaz PKS Riau.
"Tidak apa-apa, aksinya kan tidak ke sini (SPBU). Kami sangat mendukung kader PKS yang menolak kenaikan BBM," ungkal Rahmad pengendara yang hendak mengisi BBM, Ahad (11/9). Aksi terjadi pada sore hari itu menurut Rahmad mewakili aspirasi rakyat. Menurutnya dampak dari kenaikan BBM sangat menyusahkan masyarakat Indonesia. "Kita lihat kan yang melakukan aksi demo sudah se-Indonesia. Seharusnya pemerintah melihat itu dan bisa membatalkan kenaikan BBM," tambahnya.
Sementara itu, beberapa personel dari pihak polisi sudah berada di antara keramaian aksi tersebut. Para kader PKS melakukan aksi dengan penuh semangat, sembari membentangkan baliho. Aksi yang dilakukan kader PKS itu telah pun dilakukan pada paginya. Satu hari kemarin mereka melaksanakan aksi dua kali. Dengan masa yang hampir sama banyak dengan aksi di sorenya.
"Aksi ini tujuannya menolak kenaikan harga BBM. Sebab dampaknya sudah mulai meluas akibat kenaikan BBM," tambah Ahmad Fahmi, peserta aksi dari PKS itu kepada Riau Pos.
Dampak dari kebijakan menaikan BBM sudah terjadi sampai pada sebagian harga keperluan pokok dan sayur mayur di pasar tradisional. Hampir semua hasil pertanian yang dijual pedagang di pasar tradisional cenderung mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Jika kondisi itu terjadi maka akan membuat susah masyarakat saja. Khususnya masyarakat kurang mampu. "Harga sayur mayur juga berdampak. Jadi dampaknya sudah sampai ke masyarakat ini," ungkap Ahmad. Ia menyebutkan bahwa aksi tersebut dilaksanakan oleh para kader PKS Pekanbaru yang dilaksanakan bersama di depan markaz dakwah PKS Riau tersebut. Aksi penolakan kenaikan BBM tersebut menurutnya bakal terus dilakukan. Namun di lokasi dan kesempatan yang berbeda.
"Bisa saja aksi seperti ini dilaksanakan di lokasi lain, misal saat di car free day," tuturnya. Namun ia belum dapat memastikan secara pasti kapan aksi penolakan BBM tersebut bakal kembali dilaksanakan. Sekitar pukul 18.00 WIB, satu per satu peserta aksi demo di PKS Riau tersebut mulai meninggalkan lokasi. "Kami berharap pemerintah mendengarkan keluhan masyarakat Indonesia," ujar Iwan, warga Pekanbaru lainnya.(ilo)