JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Komunikasi terkait Pilpres 2019, dengan banyak pihak, termasuk kubu Prabowo Subianto, masih dibuka oleh Partai Amanat Nasional (PAN).
Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Fraksi PAN di DPR Yandri Susanto. Menurutnya, PAN berupaya menghindari terciptanya calon tunggal di pilpres karena tidak baik untuk demokrasi Indonesia.
Baca Juga :
46 Personel Polres Inhu Naik Pangkat di Awal Tahun
"PAN berupaya menciptakan capres alternatif, apalagi koalisi partai pengusung Jokowi sudah sangat sesak, sudah melebihi persyaratan 20 persen kursi di DPR untuk mengajukan pasangan calon. PAN berharap dengan penduduk Indonesia yang banyak ini tidak tercipta calon tunggal," ujarnya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Dikatakannya, saat ini PAN tengah menjajaki koalisi dengan partai lain. Komunikasi dengan Partai Demokrat maupun Partai Gerindra sudah sangat baik.
“Dengan Gerindra sudah pasti cukup. Jadi, kalau besok Pak Prabowo mengajak Bang Zul jadi cawapres, saya kira PAN siap deklarasi. Gedungnya akan kami siapkan kalau misalnya Pak Prabowo (berpikir), ya, sudahlah lah daripada pusing PAN-Gerinda saja,” tuturnya.
Akan tetapi, imbuhnya, PAN juga tetap terbuka berkomunikasi dengan Partai Demokrat. Kata dia, komunikasi Zulkifli dengan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ada hambatan.
“Namun, dengan Demokrat perlu tambahan baik PKB dan PKS. Saya tidak tahu siapa capres-cawapresnya,” jelasnya.
Selain Prabowo-Zulkifli, sambungnya, PAN pun membahas peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
“Kalau misalnya Pak Prabowo jadi kesatria, jadi king maker, daripada pusing-pusing sudahlah saya (Prabowo) serahkan Anies-Gatot saja. Tapi kalau Pak Prabowo tetap maju saya kira layak di perjuangkan Prabowo dengan Bang Zul,” tuntasnya. (boy)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama